BANDUNG, bipol.co – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung tidak akan lelah untuk terus menjaga keindahan taman kota dari vandalisme. Sejatinya, taman-taman publik di Kota Bandung merupakan milik warga.
Kepala DPKP3 Kota Bandung, Dadang Darmawan, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (8/1/2019), mengaku area taman kota kerap menjadi sasaran empuk aksi vandalisme. Mulai dari sekadar coretan-coretan, hingga perusakan fasilitas publik.
Meski begitu, Dadang mengungkapkan tim DPKP3 akan selalu bergerak untuk bisa segera membersihkan dan memperbaiki kerusakan akibat vandalisme.
Namun Dadang mengaku cukup kesulitan untuk menghapus coretan vandalisme di fasilitas taman berbahan batu alam, sehingga, memerlukan kerja ekstra dan waktu yang lama untuk bisa menutupi atau bahkan menghapusnya.
“Kalau ada coretan, kita berusaha cepat menghapusnya. Tapi celakanya, itu kalau dicat semprot di batu atau granit apa pun itu susah menghapusnya. Pelaku bikinnya 5 menit, kita menghapusnya lama,” keluh Dadang.
Dadang menuturkan, aksi vandalisme ini berbeda dengan mural, yakni hal yang paling mendasar dilihat dari segi keindahan. Dia juga tidak jarang menemukan vandalisme yang berisi kata-kata kasar.
“Kalau vandalisme lihat saja tidak ada unsur keindahannya, bahkan ada ke unsur pelampiasan atau menghina. Tapi kalau mural ada temanya. Kelihatannya juga bagus dan contohnya bisa dilihat di banyak tempat di Kota Bandung,” katanya.
Dadang mengingatkan, pembangunan dan pemeliharaan taman didanai dari APBD Kota Bandung. Sedangkan APBD Kota Bandung berasal dari pajak dan retribusi yang dipungut dari masyarakat. Sebenarnya, warga yang mendanai pembangunan taman-taman atau fasilitas publik lainnya.
“Jadi seharusnya kita semua turut menjaganya. Bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita bersama,” paparnya.**
Editor: Hariyawan