SUMEDANG, bipol.co – Semua manusia pasti bisa berbuat salah, namun beda dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW memang manusia biasa seperti kita, namun pada diri Nabi Muhammad SAW disematkan sifat maksum (terpelihara dari dosa). Maksudnya, apabila Nabi Muhammad SAW berbuat kesalahan, maka Allah menegur langsung agar Nabi Muhammad dapat memperbaiki kesalahannya dan segera mohon ampun pada Allah.
Hal itu disampaikan KH. Iqbal saat menyampaikan tausiyah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus haul ke 30 tahun Alhabib Abdullah bin Muhammad bin Jindan, di kediaman Habib Husein bin Jindan, di RT 02/RW 15, Kampung Bojong, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (12/1/2020).
“Kita harus meyakini seyakin-yakinnya, bahwa Nabi Muhammad SAW diberi sifat atau pangkat maksum oleh Allah. Semoga pada Maulid Nabi ini kita sabagai manusia biasa, minimal bisa mengikuti jejak Nabi Allah, Muhammad SAW, sebagai orang yang amanah dan taat kepada Allah SWT,” kata Kyai Haji asal Cianjur tersebut.
Pada acara yang dimulai pukul 07.00 pagi itu, tampak seribuan lebih massa yang hadir, termasuk undangan dari beberapa pondok pesantren se-Bandung Timur dan Kabupaten Sumedang, juga masyarakat umum.
Acara ini pun dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat setempat serta tokoh agama, seperti Kyai Haji Umaran dari Nagrog, Ujung Berung.
Menurut pembawa acara, Ustadz Oni dari Nagrog, Ujung Berung, tujuan acara Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut memang sekaligus haul ke-30 Alhabib Abdullah bin Muhammad bin Jindan.
Diterangkan Ustadz Oni, Habib Muhammad bin Jidan adalah sohib dari Almukarom Kyai Haji Umar dari Nagrog, Ujung Berung, yang juga berkenan hadir guna mengikuti acara tersebut.
Habib Muhammad bin Jidan, di samping sebagai sohib KH. Umaran, Beliau sebagai tokoh agama di lingkungan Cipacing, Jatinangor,” terang Ustadz Oni.*
Reporter: Benny Sakti |Editor: Hariyawan