“Kedatangan para WNI ke Natuna bukan atas keinginan sendiri, akan tetapi karena kebijakan pemerintah Presiden Jokowi,” kata Taqwaddin Husin di Meulaboh, Minggu malam (2/2).
Di sisi lain adanya penolakan ini telah membuat ketersinggungan masyarakat daerah lainnya, terutama daerah tempat berasal para WNI tersebut.
“Sebagai putra daerah Aceh, saya tersinggung mendapat perlakuan seperti itu oleh masyarakat di Natuna,” kata Taqwaddin Husin menambahkan.
Padahal, kata dia, beberapa hari lalu beberapa kapal perang dan hampir seribuan prajurit TNI dikirim ke Natuna, termasuk dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia untuk menyelamatkan wilayah Kepulauan Natuna dari intervensi asing.
Akan tetapi, ketika giliran diminta untuk menampung sementara saja (14 hari) para WNI untuk proses observasi paparan virus Corona, masyarakat di daerah tersebut malah melakukan penolakan.
“Saya akan terus memantau melalui teman di sana. Jika masih terjadi penolakan, apalagi dengan nada kebencian. Maka, saya sarankan agar Pemerintah Aceh mengambil langkah cepat menjemput anak-anak Aceh dari sana (Natuna),” kata Taqwaddin Husin menuturkan.
Ia juga berharap semoga masyarakat Natuna dapat menerima saudara sebangsa dengan sukacita dan penuh persahabatan.
Apalagi sebelum diambil kebijakan oleh pemerintah, tentu bapak Presiden Jokowi bersama para menterinya sudah mengkaji segala kemungkinan.
“Semoga melalui kebijakan ini persahabatan warga Natuna dengan masyarakat daerah lainnya akan terjalin secara harmonis. Walaupun, mungkin saat ini mereka tidak bisa bertemu dengan para WNI yang sedang diobservasi. Adanya penerimaan yang lapang dada, tentu akan menggembirakan kita semua warga bangsa Indonesia, semoga,” harapnya. (net)