SOREANG,bipol.co – Bank emok belakangan tengah menjadi sorotan di tengah masyarakat. Pro dan kontra pun muncul atas kehadiran bank emok tersebut. Namun sebagian masyarakat justru merasa resah dengan merajalelanya bank ini.
Pemerintah sendiri diharapkan bisa mencari solusi untuk menangkal kian merajalelanya bank emok. Terutama peran kepala desa sebagai unjung tombak pemerintahan yang berhubungan langsung dengan masyarakatnya.
Dalam mengatasi merajalelanya bank emok, Kepala Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, H. Aceng Syuhud, berupaya untuk menangkal kehadiaran bank emok yang saat ini cukup marak di Desa Cingcin.
Menurut Aceng Suyud, untuk mengatasi maraknya bank emok, pihaknya akan meningkatkan peran pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Salah satunya dengan membuka unit usaha simpan pinjam dan pembinaan modal usaha.
Aceng Suhud yakin, melalui program Bumdes, masalah bank emok bisa diatasi.
“Untuk merealisasikan pengembangan Bumdes ini tentu harus ada dukungan masyarakat,” kata kepala desa yang baru beberapa bulan dilantik ini, di sela acara Musrenbang tahun 2020 tingkat Kecamatan Soreang, di Aula Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (6/2/2020).
Menurut Aceng, bank emok merupakan renternir terselubung dan harus diberantas agar keberadaannya tidak lagi merugikan masyarakat. Apa lagi dengan komitmen-komitmennya yang tidak masuk akal.
“Kami berharap masyarakat Desa Cingcin agar bisa menghindari dan tidak terjerat bank emok, dan diharapkan bisa memanfaatkan simpan pinjam yang ada di Bumdes Desa Cingcin,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu Aceng berharap, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan terhadap Bumdes, tapi yang terpenting lagi adanya program pelatihan ekonomi bagi masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat desa.
Termasuk pelatihan bagaima cara pemasarannya. “Karena yang sulit itu bagaimana memasarkan produknya,” tutur Aceng Syuhud.
Reporter Deddy
Editor Deden .GP