SUKABUMI, bipol.co – Pengiriman buah manggis asal wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, melalui jalur ekspor ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), nama resmi China, terhenti. Para pengepul dan pedagang partai besar buah-buahan harus mengalihkan target ekspor ke negara-negara lain yang penduduknya menggandrungi manggis asal Sukabumi.
“Kami menduga terhentinya ekspor manggis ke China karena terdampak penyebaran Virus Corona. Kami harus berjuang keras untuk menghabiskan persediaan manggis di gudang dengan mencari pasar lain,” kata Pepen Supendi, salah seorang pengepul buah manggis di Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, kepada wartawan, Minggu (9/2/2020).
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari jaringan perdagangan buah-buahan, sejak merebak Virus Corona, penduduk di Negara Tirai Bambu seolah enggan bepergian ke luar rumah. Penduduk Tiongkok, terutama di Wusan, lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Aktivitas transaksi di pusat-pusat perbelanjaan menurun drastis.
“Saya dengar-dengar, orang-orang di sana tidak berbelanja kecuali untuk kebutuhan pangan yang mendesak. Perdagangan buah-buahan terkenda dampaknya. Akibatnya, pasar ekspor buah-buahan ke Tiongkok menjadi lesu,” tutur Pepen.
Dia mengharapkan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan jajarannya dapat segera menanggulangi penyebaran Virus Corona di negerinya agar kegiatan ekspor dan impor bisa berjalan normal seperti sedia kala. Tiongkok, kata Pepen, yang sehari-hari menjabat Kades Cibolang, merupakan pasar manggis dengan volume permintaan unlimited.
“Berapa pun kita punya barang, pasar buah-buahan di China akan menerima manggis dari Gunungguruh. Jadi pasar ekspor Tiongkok untuk manggis itu tidak terbatas, asalkan barangnya memenuhi persyaratan yang ditetapkan mereka,” jelas Pepen.
Dengan tertutupnya pasar Tiongkok, perniagaan manggis di kawasan Gunungguruh mengalami gangguan. Selama ini para pengepul dan pedagang manggis sangat mengandalkan pasar ekspor ke Tiongkok karena bangsa Tionghoa sangat menggemari buah yang kulitnya berwarna coklat tua dengan daging berwarna putih salju asal Kabupaten Sukabumi.
Saat ini di kawasan Gunungguruh dan Kabupaten Sukabumi pada umumnya sedang mengalami panen manggis. Dihitung sejak pemetikan perdana, musim panen telah memasuki hari ke lima.
“Setiap hari saya mengumpulkan buah manggis dari para petani, hasilnya sebanyak dua ton perhari untuk manggis berkualitas eskpor. Harga masih stabil. Para pedagang ekspor belum berani berspekulasi untuk mengirimkan barang ke China,” jelas Pepen.**
Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan