Menperin Cari Pasar Baru Ekspor Hasil Industri

- Editor

Selasa, 11 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (net)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (net)

MAKASSAR.bipol.co- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan pemerintah akan mencari pasar baru untuk mengekspor hasil industri dalam negeri menyusul wabah virus corona di China yang belum usai.

“Oleh sebab itu, kita harus mencari pasar baru (negara lain), karena kita tidak tahu berapa lama virus corona itu bisa hilang. Sebab, kalau hasil industri tidak bisa diserap China, mereka (industri) ‘terpaksa’ harus mengurangi likuiditasnya, kan sayang,” tutur Agus di Balai Diklat Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2).

Menurut dia, China adalah satu di antara negara tujuan ekspor terbesar dari hasil produk industri Indonesia Selain itu, negara tersebut menyerap banyak produk ekspor dari Indonesia.

Dengan merebaknya virus corona, kata dia, harus dilihat apakah daya beli baik itu masyarakat maupun industrinya akan turun atau tidak. Bila turun tentu memengaruhi permintaan untuk barang ekspor Indonesia ke China.

Berkaitan dengan impor barang dari Negeri Tirai Bambu itu, Agus mengemukakkan, ada pengaruhnya karena pasti ada proses produksi di Tiongkok yang memengaruhi industri dalam negeri dalam hal bahan baku.

Ia mencontohkan banyak bahan baku yang dibutuhkan industri di Indonesia harus diimpor dari negara lain termasuk China. Karena keterbatasan dan ada wabah di sana maka bahan yang digunakan tidak bisa dipenuhi.

“Jadi impor itu belum tentu jelek. Impor jangan selalu dilihat dengan persepsi negatif, karena banyakan impor itu dibutuhkan untuk bahan baku industri kita sendiri,” paparnya.

Untuk itu, melihat kondisi kekinian, serta jangka menengah dan jangka panjang, Pemerintah Indonesia mesti mencari dan mengupayakan bahan baku lokal, agar mendorong industri tidak mengimpor dan menggunakan bahan baku itu di negeri sendiri.

“Memang dari China keperluan atau kebutuhan bahan baku kita untuk industri, sekitar 30 persen,” beber politikus asal Partai Golkar ini.

Pertanyaannya adalah, lanjut dia, dalam kondisi menghadapi virus corona ini apakah industri mereka masih berproduksi dengan normal. Artinya, hilirisasi masih terjaga dan normal ketika diserang virus corona.

“Tapi kalau hilirisasi mereka turun, tentu kebutuhan bahan baku kita akan ikut berdampak,” ucapnya menjelaskan. (net)

Editor       Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB