SUKABUMI, bipol.co – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya menekan angka kemiskinan, di bawah kepemimpinan Wali Kota Sukabumi, H. Achmad Fahmi, dan Wakil Wali Kota, H. Andri Setiawan, Hamami menargetkan untuk menghilangkan kemiskinan dalam empat tahun ke depan. Langkah itu ditempuh dengan berbagai program yang diluncurkan Pemkot Sukabumi, salah satunya program Sukabumi Kece (Kelurahan Entrepreneurship Center) program pendidikan, pelatihan, pendampingan dan pengembangan kewirausahaan ditingkat Kelurahan. Pernyataan itu disampaikan Wali Kota, H. Andri Setiawan Hamami, saat mengisi kegiatan diskusi Forum Perangkat Daerah yang digelar oleh Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UMKM Dagrin) Kota Sukabumi, di Hotel Maxone, Senin (24/2/2020).
“Melalui Sukabumi Kece, kita juga luncurkan Kredit Anyelir untuk para UMKM bantu permodalan. Dengan harapan, ke depan di bawah pimpinan Pak Wali dan saya kemiskinan bisa hilang untuk empat tahun ke depan,”kata Andri, didampingi PLT Diskop UMKM Dagrin, Didin Syarifudin.
Rapat koordinasi yang diikuti oleh SKPD, LPM, dan UMKM itu sebagai langkah percepatan pembangunan ekonomi sesuai dengan visi misi menciptakan masyarakat yang religi, nyaman, dan sejahtera.
Kata Andri, selama ini banyak UMKM yang mengeluh mendapat kendala permodalan. Menurutnya, untuk permodalan sendiri tidak begitu susah, ada bank Bjb dengan program mesra, termasuk Pemkot Sukabumi punya program kredit Anyelir.
“Tinggal masyarakat mau dibiayain permodalan seperti apa, bahkan perbankan sudah siap mengucurkan KUR dengan bunga 6 persen. Balik lagi mereka mau tidak jadi pelaku usaha, makanya sebagian kita godog lewat Sukabumi Kece,” terangnya.
Pemkot Sukabumi juga akan membentuk koperasi di setiap Kelurahan, bahkan koperasi yang lama juga boleh diaktifkan kembali. Lanjut Andri, Pemkot Sukabumi terus berupaya mensejahterakan masyarakat, untuk itu Andri berharap dalam satu kelurahan harus muncul dan aktif sebuah koperasi dengan minimal anggotanya 1.000 orang.
Untuk program kredit Anyeli sendiri, kata Andri, tinggal pelaksanaan, karena dalam program Sukabumi Kece belum semuanya lulus. Harus ada kajian usaha yang mengajukan program kredit Anyelir, karena pinjaman ini tanpa anggunan dan nol persen bunga.
“Anyelir itu diperuntukkan dan prioritas untuk Sukabumi Kece, di luar itu Kece ada Mesra, dan Wulan,”ucapnya.
Di sisi lain, Pemda juga tidak ingin bantuan permodalan kredit Anyelir digunakan bukan untuk usaha akan tetapi menutupi hutang dari rentenir.
Andri menegaskan, Kredit Anyelir untuk modal usaha bukan untuk membayar hutang pada rentenir. Pengajuan kredit bisa mencapai Rp10 juta untuk perseorangan, bergantung jenis usaha yang akan dikaji nanti. “Bantuan pemerintah untuk pelaku usaha baru supaya semangat, yang telah memiliki kemampuan usaha. Kredit Anyelir sudah dilaunching tinggal pelaksanaan saja, targetnya tahun ini bisa terealisasi,” ungkapnya.
Hasil diskusi Forum Perangkat Daerah tersebut, kata Andri, nantinya akan dirumuskan kembali dan akan disampaikan pada Musrenbang tingkat Kota Sukabumi.**
Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan