Dinsos Segera Terapkan Labelisasi di Rumah PKH

- Editor

Kamis, 27 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasi Bimbingan Sosial pada Dinsos Kota Sukabumi, Ineu Nuraini.  (Foto Firdaus)

Kasi Bimbingan Sosial pada Dinsos Kota Sukabumi, Ineu Nuraini.  (Foto Firdaus)

SUKABUMI, bipol.co-Data penerima manfaat untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sekitar 1200 orang di wilayah Kota Sukabumi. Dengan pembayaran yang diterima oleh mereka empat kali dalam setahun.

Hal itu disampaikan oleh Kasi Bimbingan Sosial pada Dinas Sosial Kota Sukabumi, Ineu Nuraini saat ditemui wartawan dilapangan, Kamis (27/2/2020). Angka penerima manfaat oleh Dinsos terus diminimalisir bagi mereka yang kehidupannya sudah sejahtera untuk keluar dari penerima manfaat.

Kata Ineu bansos itu tidak akan selamanya diberikan apabila kehidupan mereka telah sejahtera. “Kalau tingak perekonomian kehidupannya sudah sejahtera, dengan sadar diri bisa lepas dari penerima manfaat (Graduasi),”kata Ineu.

Seperti yang dialami oleh salah seorang warga Lio Asem RT 01 RW 05, Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, pada Januari lalu si Penerima manfaat telah berubah kehidupan ekonominya memiliki toko sembako, setelah didatangi Satgas Bansos dan aparat Kelurahan setempat, akhirnya penerima manfaat lepas dari penerima manfaat.

“Sebelumnya kami melakukan monitoring dulu bersama satgas Bansos yang mau di graduasi,”ucapnya.

Pada PKH sendiri ada pembinaan P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga), lanjut Ineu pada PKH tidak hanya menerima bantuan sosial saja, akan tetapi tujuan lain untuk mengurangi kemiskinan, perubahan pola hidup yang ada di masyarakat, mengurangi tingkat pengeluaran, dan pendapatan dan menyadari ada akses lain yang bisa diterima bantuan lain selain di bansos.

Seperti bantuan pangan, kis, dan kip. Melalui program P2K2 juga para penerima manfaat diberikan pelatihan kewirausahaan.

Namun disisi lain kata Ineu, ada juga sebagian penerima manfaat yang sudah berubah ekonominya tidak mau lepas, karena menurut itu hak dia yang diberikan oleh negara. Tahun ini Dinsos akan melakukan labelisasi disetiap rumah PKH, dengan tulisan termasuk keluarga penerima prasejahtera.

“Kita juga berikan edukasi ke mereka untuk ada kesadaran keluar dari PKH karena kesehatan telah berubah, karena masih banyak yang lebih pantas menerima, akhirnya keluar dan malu sendiri,”ungkapnya.

 

Reporter    Firdaus

Editor        Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB