SUKABUMI, bipol.co-Data penerima manfaat untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sekitar 1200 orang di wilayah Kota Sukabumi. Dengan pembayaran yang diterima oleh mereka empat kali dalam setahun.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Bimbingan Sosial pada Dinas Sosial Kota Sukabumi, Ineu Nuraini saat ditemui wartawan dilapangan, Kamis (27/2/2020). Angka penerima manfaat oleh Dinsos terus diminimalisir bagi mereka yang kehidupannya sudah sejahtera untuk keluar dari penerima manfaat.
Kata Ineu bansos itu tidak akan selamanya diberikan apabila kehidupan mereka telah sejahtera. “Kalau tingak perekonomian kehidupannya sudah sejahtera, dengan sadar diri bisa lepas dari penerima manfaat (Graduasi),”kata Ineu.
Seperti yang dialami oleh salah seorang warga Lio Asem RT 01 RW 05, Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, pada Januari lalu si Penerima manfaat telah berubah kehidupan ekonominya memiliki toko sembako, setelah didatangi Satgas Bansos dan aparat Kelurahan setempat, akhirnya penerima manfaat lepas dari penerima manfaat.
“Sebelumnya kami melakukan monitoring dulu bersama satgas Bansos yang mau di graduasi,”ucapnya.
Pada PKH sendiri ada pembinaan P2K2 (Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga), lanjut Ineu pada PKH tidak hanya menerima bantuan sosial saja, akan tetapi tujuan lain untuk mengurangi kemiskinan, perubahan pola hidup yang ada di masyarakat, mengurangi tingkat pengeluaran, dan pendapatan dan menyadari ada akses lain yang bisa diterima bantuan lain selain di bansos.
Seperti bantuan pangan, kis, dan kip. Melalui program P2K2 juga para penerima manfaat diberikan pelatihan kewirausahaan.
Namun disisi lain kata Ineu, ada juga sebagian penerima manfaat yang sudah berubah ekonominya tidak mau lepas, karena menurut itu hak dia yang diberikan oleh negara. Tahun ini Dinsos akan melakukan labelisasi disetiap rumah PKH, dengan tulisan termasuk keluarga penerima prasejahtera.
“Kita juga berikan edukasi ke mereka untuk ada kesadaran keluar dari PKH karena kesehatan telah berubah, karena masih banyak yang lebih pantas menerima, akhirnya keluar dan malu sendiri,”ungkapnya.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP