“Bergabungnya Loto Srinaita Ginting, Makmur Keliat, dan Gunawan Sulistyo yang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidangnya akan melengkapi jajaran komisaris dan direksi untuk mewujudkan Pegadaian sebagai perusahaan The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan Sebagai Agen Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (28/2).
Perubahan jajaran Komisaris tertuang dalam SK-59/MBU/02/2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero).
Berdasarkan SK tersebut, Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Ina Primiana dan Wahyu Kuncoro dari jabatan Komisaris Utama dan Wakil Direktur Utama.
Sebelum diamanatkan menjabat sebagai Komisaris Utama Pegadaian, Loto Srinaita Ginting telah lama berpengalaman dalam bidang keuangan. Loto pernah menjabat sebagai Direktur Surat Utang Negara di Kementerian Kementerian Keuangan, Kepala Subdirektorat Pengelolaan Portofolio Surat Utang Negara.
Ia juga merupakan alumnus dari Universitas of New South Wales dan meraih gelar Master of Commerce in Management pada tahun 2000.
Saat ini Loto Srinaita Ginting menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN.
Sementara, Gunawan Sulistyo sebelum menjabat sebagai Direktur Umum Pegadaian pernah menjabat sebagai Pejabal Level SEVP Manajemen Aktiva Tetap & Pengadaan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk, Direktorat Manajemen Aktiva Tetap & Pengadaan, Kepala Divisi Pengadaan Barang & Jasa BRI, Deputi Chief Learning Officer BRI Corporate University. Ia juga merupakan alumnus Magister Management bidang Manajemen Keuangan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
PT Pegadaian (Persero) meraih capaian kinerja gemilang sepanjang 2019, dengan meraup laba bersih sebesar Rp3,1 triliun ( tumbuh 12 persen) dan membukukan outstanding pembiayaan (OSL) sebesar Rp 50,4 triliun (tumbuh 23,3 persen), diatas rata rata industri nasional.
Sementara NPL gross sebesar 1,75 persen dan total realisasi pembiayaan sebesar Rp145,6 triliun dan non pembiayaan sebesar Rp4,7 triliun. (net)