BANDUNG, bipol.co – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Ade Barkah Surahman, mengatakan kopi asal wilayah Jabar atau tatar Sunda harus mendunia, sehingga pihaknya akan merangkul generasi milenial untuk mengoptimalkan indutri kreatif yang berfokus mengolah kopi asal tatar Sunda.
“Sebagai langkah awal, kita ingin kembangkan industri kreatif berbasis kopi lokal di tatar Sunda. Selain melatih generasi milenial punya keterampilan dan kreativitas, langkah itu ditujukan untuk memperkenalkan kopi berkualitas tinggi asal Jawa Barat,” kata Ade Barkah Surachman, Sabtu.
Ade Barkah yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar ini mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk merangkul generasi milenial sekaligus mengembangkan industri kreatif di Jawa Barat.
Langkah itu ditempuh selain sebagai pendidikan politik bagi generasi muda, sekaligus untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis semua potensi sumberdaya lokal yang tersebar di berbagai penjuru Jawa Barat.
“Jadi Partai Golkar ingin generasi milenial Jabar itu maju, dan kopi Tatar Sunda harus mendunia,” kata dia.
Ade yang juga kandidat kuat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2020-2025 itu merencanakan membangun tempat pelatihan pembuatan kopi secara inovatif bagi kaum milenial.
Dia mengatakan fasilitas tersebut akan dibangun di depan Gedung DPD Partai Golkar Jabar di bangunan yang dulu merupakan Gedung AMPI.
“Rencananya akan kita datangkan barista-barista profesional ke tempat ini. Nah mereka akan mengajarkan cara membuat kopi yang baik dan benar sesuai kebutuhan. Ke depan diharapkan nantinya para kawula muda ini bisa membuka tempat kopi sendiri,” kata Ade.
Selain kopi dengan berbagai jenisnya, Ade berjanji juga memberikan pelatihan tentang cara mempromosikan penjualan kopi tersebut dan tentunya promosi tersebut harus dengan menggunakan modal yang minim dengan hasil maksimal.
“Ada berbagai trik marketingnya, semisal dengan media sosial, pamflet dan sebagainya. Hanya saja hal itu terlalu standar, kita berikan trik-trik lain supaya dagangan kopi adik-adik kita ini bisa laku. Lumayan kan bisa menyerap tenaga kerja,” katanya.
Dia mengatakan pengkoordinasian tentang pengambilan bahan baku pun rencananya akan juga dipelajari di tempat ini.
“Kita di Jabar punya banyak daerah penghasil kopi, nah PK PK Golkar di desa-desa kita berdayakan untuk mencari kopi-kopinya,” katanya.
Lebih lanjut Ade Barkah mengatakan daerah-daerah pegunungan semisal di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur memiliki kontur tanah yang baik.
“Makanya katanya kan kopi kita ini semisal Kopi Malabar, Kopi Puntang, Kopi Ciwidey sudah mampu bersaing dengan kopi-kopi asal Brasil,” katanya.
Pada setiap pelatihan tersebut, nantinya para kaum milenial ini akan dibagi tugasnya masing-masing.
“Jadi tidak melulu semuanya bertujuan membuka warung-warung kopi, di situ ada juga yang menjadi pensuplai kopi,” katanya.
Ade Barkah menambahka, ada juga misalnya yang bekerjasama membuat aksesori penjualan kopi pendukung.
“Contohnya tentang cara membuat cup-cup dari kopi, desainer warung kopi atau bahkan yang bertugas mencicipi kopi. Semuanya harus terkoneksi dan saling melengkapi,” katanya.* ant.
Editor: Hariyawan