BANDUNG, bipol.co – PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB), HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia) dan mitra off taker PT Agro Investama menyelenggarakan Pelatihan Klaster Peternak Domba Kambing Indonesia dengan tema pelatihan Restocking Klaster Domba Kambing Indonesia, di Villa Ternak Cikerai Cibeber Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan Bank BJB Kantor Wilayah IV, Bank BJB Kantor Cabang Khusus Banten, Bank BJB Kantor Cabang Cilegon, Divisi Kredit UMKM bank bjb, DPP HPDKI diwakili oleh Dr. Rahmat Hidayat Ketua DPC HPDKI Banten Ilham, Direktur Utama PT Agro Investama Asep Barlie , beserta para peternak di kab/kota provinsi Banten.
Salah satu tujuan dari pelatihan tersebut adalah transformasi budidaya ternak dari tradisional menjadi korporasi peternakan rakyat.
Korporasi peternakan rakyat usaha budidaya domba model klaster merupakan program yang dikembangkan oleh Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) yang kemudian bersama off taker sebagai pelaksana penerapan model tersebut untuk masyarakat/ peternak dalam melakukan usaha budidaya domba.
Pengembangan usaha budidaya domba melalui korporasi peternakan rakyat model klaster diinisiasi untuk meningkatkan produktifitas, sustainabilitas, dan kesejahteraan peternak domba melalui adopsi manajemen usaha dan teknologi industri.
Dengan kolaborasi antara industri dan peternak rakyat tersebut, diharapkan model klaster ini tidak hanya mampu meningkatkan skala usaha peternak namun juga tercapainya tujuan efisiensi dan produktifitas usaha dalam budidaya domba di peternak rakyat yang selama ini masih bersifat tradisional.
Dengan program klaster ini peternak yang membutuhkan modal usaha menggunakan akses perbankan program KUR Mikro, pendampingan usaha dalam hal teknis manajemen budidaya domba sesuai dengan kaidah good farming practice untuk meningkatkan kemampuan beternak dan menjaga kualitas produksi tetap sesuai standar.
Pendampingan lapangan, peternak akan dibantu oleh anggota asosiasi HPDKI di daerah, penyuluh pemerintah dan Technical Service PT Agro Investama yang secara berkala memonitoring pelaksanaan usaha baik teknis budidaya dan kesehatan sesuai dengan materi yang telah disampaikan saat pelatihan dan pendidikan.
Bank BJB sebagai salah satu bank penyalur KUR telah melakukan kerjasama dengan PT Agro Investama sejak tahun 2018 dalam penyaluran KUR melalui pola kemitraan klaster domba di Jawa Barat.
Pola kemitraan klaster ini akan diduplikasi di beberapa Provinsi diantaranya Provinsi Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan provinsi lainnya.
Agro Investama dalam hal ini sebagai off taker adalah badan usaha yang bersedia memberikan fasilitas jaminan atau avalis bagi para peternak atau pihak kedua untuk mendapatkan akses KUR MIKRO perbankan, yang dimaksud fasilitas jaminan dalam hal ini adalah penyediaan kebutuhan sarana produksi berupa domba dan pakan konsentrat.
Kemudian bimbingan teknis manajemen budidaya penggemukan domba, dan penyerapan hasil produksi berupa domba siap panen. Off taker akan membantu peternak rakyat dalam melakukan introduksi teknologi budidaya domba dan scaling up skala kepemilikan domba per peternak agar menjadi lebih efisien dan meningkat produktifitas budidaya pemeliharaanya.
Selain itu, bertepatan dengan peluncuran program Kementrian Pertanian tentang program peternakan “Pertanian Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan)” pada tanggal 20 Februari di Kabupaten Serdang Bedagai.
Bank BJB secara simbolis telah menyerahkan pembiayaan KUR Kepada Kelompok Ternak Pesantren Nurul Hidayah Kabupaten Garut yang merupakan salah satu pemenang One Pesantren One Product (OPOP).
Dalam kesempatan ini Bank BJB menggelontorkan dana KUR sebesar Rp600 juta bagi Pesantren Nurul Hidayah.
Dihubungi secara terpisah, Widi Hartoto selaku Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB menuturkan Bank BJB berkomitmen dalam pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai bukti nyata bank bjb selalu mendukung program-program pemerintah dan terutama sebagai Bank Penyalur tentunya mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan.
“Harapannya, dengan adanya penyaluran KUR dan adanya pola kemitraan ini pasokan domba dan kambing untuk kebutuhan konsumsi di dalam negeri dan ekspor ke beberapa negara terpenuhi dan yang terpenting dapat meningkatkan produktifitas, sustainabilitas, dan kesejahteraan peternak,” kata dia.* ant.
Editor: Hariyawan