Di Bandung, Pemberitaan Covid-19 tidak Pengaruhi Penjualan Kuliner Tionghoa

- Editor

Senin, 2 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjaja kuliner khas Tionghoa atau

Penjaja kuliner khas Tionghoa atau "Chinese Food" di Jalan Jenderal Sudirman Kota Bandung. * ant.

BANDUNG, bipol.co – Sejumlah pedagang makanan khas Tionghoa atau “Chinese Food” di Bandung menyatakan ramainya pemberitaan merebaknya Covid-19 yang bermula dari daratan China tidak mempengaruhi penjualan makanannya.

Penjaja kuliner khas Tionghoa yang bertebaran di Jalan Jenderal Sudirman Kota Bandung ini, menyatakan tetap biasa saja pengunjungnya.

Salah satu pedagang menjelaskan bahwa pengunjung yang datang biasa saja jumlahnya, sedangkan saat ini agak sepi tidak berkaitan dengan pemberitaan Covid-19 yang sedang ramai dibicarakan.

“Kalau masalah pelanggan ya tetap sekitar 40 orang per hari dan biasanya naik turun segitu-gitu aja. Enggak ada pengaruh dari (berita) virus corona karena ya kita tahu kalau orang Indonesia itu sehat-sehat dan juga negara kita masih aman,”” ujar salah satu pedagang kuliner Swike Karang Anyar, Ihin, saat ditemui di Bandung, Minggu malam.

Senada dengan Ihin, Asep yang merupakan pedagang kuliner Hong Nam juga mengatakan bahwa tidak  ada pengaruh dari Covid-19 terhadap penjualan dan jumlah pengunjung.

“Kalau hari kerja memang sepi. Tapi kalau udah akhir pekan ramai tergantung cuaca juga. Dan gak ada pengaruhnya sih sama virus corona,” ujarnya.

Pedagang lainnya yang sepakat bahwa Covid-19 tidak mempengaruhi penjualan yakni pemilik warung kuliner Mr. Shao Kao, Rahmat, yang mengungkapkan pendapatan yang ia terima tetap stabil.

“Sama aja sih kalau penjualan dari sebelum ramai ada (berita) virus corona sama sekarang. Kalau hari biasa bisa sampai Rp500 ribu per hari tapi kalau weekend bisa Rp2,5 juta per harinya. Ya gitu-gitu aja, jadi enggak ada ngaruhnya,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung,  Wahyu Ramadhan, menyebutkan bahwa tidak ada kecemasan saat membeli makanan di tempat kuliner khas Tionghoa ini

“Bahan-bahan yang mereka beli ‘kan ada di Indonesia. Kebersihan di Sudirman Street sendiri masih terjaga. Selagi menjaga kesehatan dan menghindari makanan yang terindikasi virus corona sama makan makanan yang selazimnya ya ga takut banget tapi tetap harus antisipasi,” ujar pria penyuka makanan “Chinese Food” ini.* ant.

Editor: Hariyawan

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB