Efek Virus Corona, Harga Jahe Melambung Tinggi

- Editor

Rabu, 25 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abah Adul saat melayani pembeli jahe.* firdaus

Abah Adul saat melayani pembeli jahe.* firdaus

SUKABUMI, bipol.co – Harga Jahe di beberapa pasar tradisional melambung tinggi, komoditas sayuran tersebut juga terbilang langka, hanya beberapa penjual sayuran menjual jahe. Hasil pantauan wartawan di Pasar Jalan Stasiun Timur Sukabumi, Abah Adul (68), salah seorang pedagang sayuran menjual jahe Rp50 ribu/kg, itu pun jahe yang dia jual tergolong masih muda.

“Sudah sebulan harga Jahe melambung tinggi, tepatnya saat ramai isu Corona. Dulu saya jual hanya Rp25-30 ribu/kg,” kata Adul kepada wartawan, Rabu (25/3/2020).

Abah Adul sendiri mendapat pasokan jahe dari para petani di wilayah Sukabumi. Diakuinya, jahe bisa dibilang langka, karena banyak yang mencari untuk dibuat minuman dan bumbu pada masakan, membuat jahe langka dan naik harganya.

“Karena banyak ibu-ibu berburu jahe untuk minuman sebagai upaya menjaga stamina dan terhindar dari Corona, wajar kalau jahe jadi mahal,”ujarnya.

Adul bisa menjual jahe dalam sehari mencapai 15 kg. Itu pun bergantung kiriman dari para tangkulak atau petani langsung. Untuk jenis jahe merah, Adul sudah hampir dua minggu tidak mendapat kiriman, karena termasuk barang langka juga.

“Lebih langka jahe merah sudah lama tidak ada kiriman, kalau ada saya jual Rp60-70 ribu/kg,” terangnya.

Berbeda harga di pasar Gang Peda, jahe dijual oleh beberapa pedagang sayuran Rp80-90 ribu/kg, sedangkan jahe merah dijual Rp95-100 ribu/kg. Jahe yang mereka jual memang kondisinya agak besar dan tua. Sementara itu, salah seorang pembeli, Eka Vera (43) warga Kecamatan Cikole, mengeluhkan atas kenaikan harga Jahe yang melambung tinggi, namun karena kebutuhan Eka pun terpaksa membelinya.

“Mau tidak mau harus dibeli walau mahal, makanya beli secukupnya saja karena masih banyak kebutuhan yang lainnya,” kata Eka.

Eka Vera sendiri berencana membuat minuman dari jahe, kunyit, daun salam, daun pandan, dan sereh yang direbus lalu setelah agak dingin ditambah madu. Hal tersebut dirasakan baik untuk menjaga kesehatan.**

Reporter: Firdaus | Editor: Hariyawan

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB