SUKABUMI.bipol.co – Pembelajaran di rumah secara online yang di keluhkan sebagian orang tua siswa, karena menuntut mereka harus menjadi guru, membimbing dan mendampingi anak-anak nya mengerjakan tugas.
Sistem belajar dirumah ditengah kondisi pandemi Covid-19, sudah berlangsung selama kurang lebih satu bulan, para orang tua juga dituntut harus memiliki gadget dan kuota internet yang cukup saat dirumah.
Menanggapi hal tersebut salah seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus THL (Tenaga Harian Lepas) di Kota Sukabumi, RKM saat di konfirmasi wartawan via telepon seluler mengatakan pembelajaran secara online dirumah bukan keinginan dirinya maupun pihak sekolah.
“Kalau bisa memilih, mungkin saya dan para guru menginginkan mengajar di sekolah seperti biasanya karena kami juga rindu suasana belajar di kelas. Pandemi Covid-19 yang mendorong para siswa tetap harus berada dirumah, belajar dirumah,”kata RKM, Kamis (16/4/2020).
Penambahan pembelian kuota internet untuk para orang tua dirumah, juga dialami oleh RKM, kata dia, biasanya membeli kuota internet cukup Rp50 ribu untuk satu bulan, kini kuota tersebut hanya bisa digunakan selama empat sampai lima hari saja.
Karena RKM membutuhkan kuota yang cukup besar ketika akan membuat tugas secara online kepada para siswa didiknya.
“Dari sisi penghasilan para guru honorer pun sama berkurang seperti masyarakat pada umumnya dampak dari Covid-19 ini. Sedangkan pengeluaran kami juga bertambah harus membeli kuota internet yang lumayan,”ujarnya.
RKM juga memahami kejenuhan para orang tua siswa saat mengerjakan tugas harian secara online dari para guru, karena dirinya juga memiliki anak dirumah yang sama mendapat tugas pembelajaran secara online dan tugas dalam bentuk lainnya seperti membuat video interaksi.
“Selesai membuat tugas untuk anak didik saya secara online dari malam hari, pagi hari nya saya umumkan lewat gadget, lalu saya di rumah membantu mengerjakan tugas anak saya sendiri dari sekolahnya,”ucapnya.
RKM berharap kondisi pandemi ini segera berlalu dan kembali normal seperti biasa, dirinya merasa sedih dan rindu dengan suasana kelas dengan para anak didiknya.
Ditempat terpisah pula, dihubungi wartawan via pesan WhatsApp, Kepala Sekolah Sdn Dewi Sartika CBM, Iwan Setiawan mengatakan sampai sejauh ini, sekolah yang dipimpinnya belum menerima Keluhan dari para orang tua siswa terkait mekanisme pembelajaran secara online di rumah.
Bahkan Iwan yang memimpin dua sekolah dengan Sdn Kebon jati, belum mendapat laporan kendala baik dari orang tua maupun para guru.
“Kita hanya bisa berdoa semoga semua segera berlalu wabah penyakit ini. Dan yang terpenting para siswa, guru dan orang tua baik di Desa Cibima maupun Kebon Jati diberikan kesehatan dan terhindar dari Covid-19,”kata Iwan.
Untuk para orang tua siswa yang tidak memiliki gadget atau gaptek, lanjut Iwan, kini ada solusi dari Kemendikbud, pemerintah telah bekerja sama dengan TVRI. Para siswa cukup menonton televisi berdasarkan jam tayang yang dibagi-bagi sesuai kelas.
“Nonton TVRI saja sesuai jam tayangnya, disimak lalu dicatat soalnya, mungkin itu solusinya,”jelas Iwan.
Reporter Firdaus
Editor Deden .GP