JAKARTA.bipol.co- Holding industri pertambangan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), yang biasa disebut MIND ID (Mining Industry Indonesia), secara resmi menerbitkan obligasi global senilai total 2,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp37,5 triliun (kurs Rp 15.000 per dolar AS).

Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak, dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (15/5), mengatakan bahwa keberhasilan penerbitan obligasi terbesar di antara perusahaan pertambangan di Asia ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap prospek jangka panjang MIND ID, yang memiliki fundamental kuat dalam menghadapi situasi ekonomi global yang sulit akibat dampak pandemi COVID-19.

“Perusahaan telah berhasil mengurangi risiko pendanaan kembali dengan memperpanjang rata-rata tenor portofolio pembiayaan dan merendahkan biaya
rata-rata pendanaan, sehingga diperkirakan dapat berdampak efisiensi beban bunga,” ujar Orias.

Obligasi global tersebut terdiri dari tiga periode jatuh tempo yaitu senilai 1 miliar dolar AS dengan tingkat kupon sebesar 4,750 persen dan tenor hingga 2025.
Kemudian, 1 miliar dolar AS dengan tingkat kupon sebesar 5,450 persen dan tenor hingga 2030 dan senilai 500 juta dolar AS dengan tingkat kupon sebesar 5,80 persen dan tenor hingga 2050.

Pendanaan yang diterima MIND ID dari obligasi tersebut akan digunakan antara lain untuk pembelian kembali sebagian dari total obligasi senilai 4 miliar dolar AS yang pernah diterbitkan perusahaan pada tahun 2018. Masing-masing 1 miliar dolar dengan tingkat kupon sebesar 5,230 persen dan tenor hingga 2021, dan  1,25 miliar dolar AS dengan tingkat kupon sebesar 5,710 persen dan tenor hingga 2023.

Obligasi yang dipasarkan di Singapura, Hong Kong, London, dan New York ini dinilai menjadi salah satu indikasi kepercayaan dunia internasional terhadap MIND ID.   (net)