Perlu Inovasi dan Kreativitas Agar Bantuan Pangan Sampai ke Pelosok

- Editor

Jumat, 15 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Atalia Ridwan Kamil saat meninjau dapur umum Gasibu di Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (13/5/2020).* humas pemprov jabar

Atalia Ridwan Kamil saat meninjau dapur umum Gasibu di Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (13/5/2020).* humas pemprov jabar

KABUPATEN GARUT, bipol.co — Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) sekaligus Ketua Umum Jabar Bergerak, Atalia Ridwan Kamil, mengapresiasi Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) di 14 kecamatan yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Garut.

“Dari data yang saya peroleh, ada 14 kecamatan yang sudah melaksanakan (Gasibu), ribuan nasi kotak juga sudah dipersiapkan dan sudah didistribusikan,” ucap Atalia saat meninjau dapur umum Gasibu di Desa Dunguswiru, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Rabu (13/5/2020).

“Yang menyebarluaskannya berjejaring bersama, seperti Karang Taruna, Kader Penggerak Desa, dan lain sebagainya di kewilayahan, supaya betul-betul sampai kepada titik-titik yang membutuhkan,” tambahnya, seperti dirilis jabarprov.go.id.

Atalia pun berharap, ada inovasi dan kreativitas dalam pendistribusian bantuan pangan kepada masyarakat terdampak di tengah pandemi Covid-19 ini, khususnya bagi warga yang tinggal di pelosok.

Pasalnya, Atalia menilai Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah di Jabar yang penduduknya tinggal berjauhan, termasuk adanya pemukiman yang memiliki jarak tempuh cukup jauh dari kantor kepala desa.

“Jadi, untuk mereka (warga) datang ke tempat (kantor kepala desa yang memberikan bantuan) itu harus menempuh waktu yang lama, sehingga saya sampaikan sesuaikan (inovasi) dengan kondisinya. Karena yang paling paham terkait dengan kondisi wilayahnya adalah perangkat kewilayahan setempat,” kata Atalia.

“Oleh karenanya, kita buat sesuatu dengan cara inovatif dan kreativitas yang tinggi. Yang paling penting adalah pastikan tidak boleh ada satu orang pun yang tidak bisa makan setiap harinya,” tegasnya.

Selain memastikan tidak ada warga yang kelaparan di 27 kabupaten/kota yang ada, Atalia juga berharap program Gasibu yang digulirkan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar ini bisa dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan atau kecamatan yang ada di Jabar.

Melalui Jabar Bergerak, Atalia meminta relawannya untuk menyisir warga yang tidak terdata dalam daftar penerima bantuan.

“Jabar Bergerak menyisir mereka-mereka yang tidak terdata dalam satu wilayah, tetapi mereka betul-betul membutuhkan. Biasanya orang yang kesulitan makan atau pengemis, rumah-rumah panti atau sosial yang menjadi target sasaran,” ujar Atalia.

“Setiap Jabar Bergerak tidak boleh ada pada titik yang sama. Oleh karenanya, saya titip ke Jabar Bergerak tidak boleh pada titik yang sama, selalu berputar,” katanya.

Menurut Ketua TP PKK Kabupaten Garut, Diah Kurniasari, gerakan Gasibu di Kabupaten Garut khususnya di 14 kecamatan yang melaksanakan PSBB telah berlangsung sejak diterapkannya PSBB Tingkat Provinsi Jabar pada 6 Mei lalu.

Kegiatan dapur umum Gasibu pun dilaksanakan melalui kerja sama antara PKK dengan berbagai elemen masyarakat termasuk pihak kepolisian.

“Rata-rata Gasibu di Kabupaten Garut ada di zona merah, yakni di 14 kecamatan yang menerapkan PSBB,” kata Diah.

“Dapur umum ini hasil kerja sama dengan masyarakat, juga dengan Brimob bisa membagikan 1.000 nasi bungkus seperti di Kecamatan Tarogongkidul,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Diah, Gasibu digelar terutama di daerah Garut kota yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di wilayah Garut. Selain lewat Gasibu, Pemda Kabupaten Garut telah mendistribusikan 2.200 sembako bagi warga terdampak di 442 desa di 42 kecamatan.

Usai meninjau dapur umum di Desa Dunguswiru, Kabupaten Garut, Atalia beserta rombongan melakukan peninjauan dapur umum Gasibu di Desa Sukamantri, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Atalia juga mengecek bantuan wastafel di Pasar Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

Berikutnya, Atalia meninjau dapur umum Gasibu di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, serta memberikan bantuan secara seperti masker kain, susu, sabun mandi, multivitamin, hand sanitizer, dan kurma.

Melalui Jabar Bergerak kabupaten/kota, turut diserahkan bantuan masker kain, obat-obatan, dan hand sanitizer. Dan untuk Pendamping Kader Posyandu setiap kabupaten/kota yang dikunjungi dalam agenda ini, bantuan yang diberikan berupa masker kain, susu cair, susu bubuk, madu, sarung tangan, dan sabun mandi.*

Editor: Hariyawan

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB