BANDUNG.bipol.co- Selain dari Tiongkok, Indonesia akan menggunakan vaksin Covid-19 dari Korea Selatan dan Inggris.
Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyusul Uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 yang akan dilakukan tim riset Universitas Padjadjaran.
Tim riset tersebut ditunjuk PT Bio Farma untuk menguji klinis vaksin corona produksi Sinovach, Tiongkok.
“Vaksin itu sudah ada Alhamdulillah yah (Sinovach). Itu menurut Pak Menko Perekonomian Airlangga (Hartarto), Indonesia itu akan mendatangkan vaksin dari tiga negara. Pertama dari Tiongkok, lalu kedua dari Korea dan ketiga dari Inggris,” ujar pria yang akrab disapa Emil, Rabu (29/7).
Dengan demikian, Emil menegaskan bahwa Indonesia tidak hanya mengimpor vaksin Covid-19 asal Tiongkok. “Jadi tidak betul hanya dari Tiongkok,” tegasnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini pun menjelaskan ihwal dipilihnya vaksin produksi Sinovach yang akan dilakukan uji klinis oleh tim riset Unpad di Bandung pada awal Agustus nanti. Agar vaksin itu dipakai, harus dilakukam tes sebanyak tiga kali.
“Dua di negaranya, satu di negara konsumennya. Nah Tiongkok ini sudah melakukan dua kali tes di negaranya, maka di negara konsumennya (kita) dilakukan tes ketiga,” katanya.
Sementara, vaksin yang dibuat Korea dan Inggris, kata Emil, belum melakukan tes kedua di negaranya masing-masing. Sehingga vaksin tersebut belum bisa didatangkan ke Indonesia.
“Kenapa dari China? karena sudah melakukan tes kedua di negaranya. Kalau Tiongkok kerja sama dengan Bio Farma, kalau Korea dengan Kalbe Farma, yang Inggris dengan AstraZenica,” papar Emil.
Untuk pelaksanaan uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 yang dilakukan Unpad, dibutuhkan sebanyak 1.620 relawan. Emil mengaku Gugus Tugas Jabar ikut membuka pendaftaran peserta tersebut.
“Pembukaan kerelawanan Bisa ke gugus tugas mendaftarkan. Nanti dari kami sebagian yang memenuhi syarat bisa mendaftarkan diri,” ungkapnya. [net]
Editor: Fajar Maritim