JAKARTA.bipol.co- Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia secara kumulatif per Senin (3/8) mencapai 113.134 orang. Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 70.237 dinyatakan sembuh dan 5.302 orang lainnya meninggal dunia.
Terjadi pertambahan 1.679 orang positif virus corona dari data kemarin. Sementara itu untuk yang sembuh saat ini 62,1 persen dari total positif, dan meninggal 4,7 persen dari total positif secara nasional.
Per hari ini, Satgas Covid-19 juga mendata jumlah spesimen yang telah diperiksa sejak kemarin adalah 14.728 Sementara itu, jumlah suspek Covid-19 di Indonesia saat ini sebanyak 77.752 orang.
Angka kumulatif Corona di Indonesia hari ini bertambah dari laporan sehari sebelumnya. Dari jumlah kasus positif tersebut, sebanyak 68.975 dinyatakan sembuh dan 5.236 orang lainnya meninggal dunia.
Merujuk data kemarin, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut angka kematian akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia 0,8 persen tinggi daripada angka kematian global.
“Kita tahu sampai kemarin dan angka kematian di Indonesia lebih tinggi 0,8 persen daripada kematian global,” ujar Jokowi saat memberikan pengarahan dalam rapat terbatas tentang Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiarkan lewat saluran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (3/8).
“Ini yang saya kira menjadi PR besar kita bersama,” tambahnya.
Di satu sisi, Jokowi mengatakan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 meningkat. Dari data terakhir, tingkat pasien sembuh mencapai 61,9 persen.
“Saya kira juga bagus, terus meningkat angkanya,” katanya
Jokowi juga mengungkapkan kekhawatiran masyarakat yang semakin tinggi seiring persebaran kasus Covid-19. Ia tak tahu pasti apa penyebabnya. Sejauh ini menduga kekhawatiran itu terjadi lantaran jumlah kasus yang terus bertambah atau masih banyak lapisan masyarakat yang tak patuh terhadap protokol kesehatan.
Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya mengampanyekan penggunaan masker dalam waktu dua pekan ke depan. Langkah itu diambil lantaran masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Nantinya kampanye penggunaan masker akan dilanjut dengan sosialisasi jaga jarak agar masyarakat benar-benar mengingat bahaya penularan Covid-19. [net]
Editor: Fajar Maritim