JAKARTA.bipol.co- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir menjelaskan tiga program penting dalam rangka memulihkan perekonomian nasional dari pandemi virus corona. Tiga program tersebut saling mendukung dengan prioritas penanganan kesehatan dan diikuti dengan pemulihan ekonomi.
“Programnya yang kami punya secara prioritas hanya tiga, Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Di dalamnya ada program lagi yang sangat detail,” ucapnya lewat video conference, Jumat (7/8).
Program Indonesia Sehat bertujuan untuk memastikan protokol kesehatan di masyarakat berjalan dengan baik. Sebagai Ketua Komite Harian, Erick menyebut dirinya bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi garda terdepan dalam memastikan program berjalan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain meningkatkan kedisiplinan masyarakat seperti mengenakan masker di luar rumah, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik aman, Erick menuturkan bahwa salah satu program utama dari Indonesia Sehat ialah menghadirkan vaksin covid-19 secepatnya.
Untuk vaksin, Erick mengaku optimis. Mengunjungi laboratorium PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu, Erick menyatakan kerja BUMN sudah sesuai rencana. Ia berjanji holding farmasi BUMN siap memproduksi 250 juta vaksin covid-19 di akhir tahun ini.
Program selanjutnya, Indonesia Bekerja, didesain untuk menggerakkan perekonomian dalam negeri lewat rangkaian stimulus perangsang.
Ia menuturkan pemerintah telah menggelontorkan berbagai bansos, program semi bansos Kartu Pra Kerja, dan berbagai bantuan langsung tunai (BLT) yang menyasar dari masyarakat miskin hingga pekerja bergaji rendah yang terdata di BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, pemerintah juga merancang stimulus pelega untuk sektor riil, baik industri, pengusaha menengah, hingga pelaku usaha kecil dan rumahan atau mikro. Bagian dari program yaitu restrukturisasi kredit usaha dan pembebasan pajak selama 6 bulan.
Di sisi lain, Erick menengarai program pemulihan ekonomi selalu menemui permasalahan yang sama yaitu data. Ia mengakui data pemerintah masih tak lengkap dan membutuhkan perbaikan.
“Isu selalu data, kenapa salah. Tidak ada data yang sempurna tapi kan kemauan kami membantu, tapi tentu data harus diperbaiki, ada komitmen itu,” jelasnya.
Terakhir, jika kedua program telah berjalan dengan baik, diharapkan program Indonesia Tumbuh dapat dijalankan. Erick menyatakan bahwa program kerja di dalam Indonesia Tumbuh akan disesuaikan dengan perkembangan kedua program yang ada.
“Program-program ini yang kami akan pantau dan tambah lagi, tapi sementara ini dulu,” katanya.
Erick yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN mengaku stres karena menumpuknya kerjaan. Namun, ia menjalani dengan ikhlas meski waktunya bersama keluarga pun harus terpangkas.
Selain itu, fokusnya sebagai menteri pun kian bergeser. Ia bilang kini fokus kerjanya di BUMN hanya 30 persen akibat tugasnya sebagai ketua komite yang menyita waktu.
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pekerjaannya sebagai menteri tak keteteran karena dibantu oleh tim yang solid.
“Hari ini 70 persen di Komite, kebetulan BUMN Alhamdullilah sudah terbentuk yang tadinya 27 kluster jadi 12 kluster di bawah 2 Wamen dan ada tim PMO harian,” pungkasnya. [net]
Editor: Fajar Maritim