Istana Tegaskan Negara Belum Resesi

- Editor

Senin, 10 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arif Budimanta/Net

Arif Budimanta/Net

JAKARTA.bipol.co- Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Arif Budimanta menegaskan, saat ini Indonesia belum mengalami resesi meski pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 5,32 persen di kuartal II 2020. Menurut dia, resesi terjadi apabila pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut terkontraksi.

“Itu belum bisa disebut mengalami resesi. Konsensus semua ekonom diseluruh dunia menyatakan resesi adalah pertumbuhan negatif perekonomian berturut-turut selama 2 kuartal dihitung secara tahunan,” kata Arif Budimanta kepada wartawan, Senin (10/9/2020).

Dia menyebut Indonesia masih bisa menghindari resesi apabila ekonomi di kuartal III tahun ini tumbuh positif. Arif menuturkan bahwa pertumbuhan negatif pada kuartal II telah diprediksi sebelumnya sebagai dampak dari adanya Covid-19 yang mengharuskan adanya pembatasan sosial berskala besar.

“Pada kuartal I kita masih tumbuh positif 2,97% (y-o-y) dan dikuartal III kita punya peluang kembali ke level positif setelah bergeraknya lagi aktivitas perekonomian dengan protokol adaptasi kebiasaan baru (AKB),” jelasnya.

Arif menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang negatif ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Hampir seluruh negara juga mengalami hal serupa, bahkan dengan kontraksi yang lebih tajam.

“Seperti yang terjadi di Uni Eropa -14,4%, Singapura -12,6, Amerika Serikat -9,5%, Malaysia -8,4%,” ucapnya.

Dia pun menilai kondisi ekonomi di Indonesia saat ini relatif lebih baik dibandingkan negara-negara tersebut. Hal ini lantaran Presiden Jokowi sejak awal telah memberikan arahan untuk melakukan program dan fasilitas yang sifatnya counter cyclical untuk mendorong ekonomi domestik.

“Khususnya konsumsi masyarakat sehingga tidak membuat ekonomi kita terkontraksi lebih dalam lagi,” tutur Arif. [net]

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB