Serangan Drone Turki Menewaskan Jenderal Irak

- Editor

Rabu, 12 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

JAKARTA.bipol.co- Jenderal Irak tewas akibat serangan pesawat tanpa awak Turki. Militer Irak pada Selasa (11/8) mengatakan ini kali pertama operasi Turki yang menargetkan pemberontak Kurdi di utara Irak menyebabkan kematian perwira tinggi mereka.

Total ada dua petinggi militer Irak yang tewas dalam serangan di perbatasan Kota Bradost, utara Irbil. Serangan drone itu mengenai kendaraan milik Penjaga Perbatasan yang ditumpangi dua komandan.

Wali Kota Bradost, Ihsan Chelebi, mengatakan kepada Associated Press bahwa komandan Brigade Kedua Penjaga Perbatasan Jenderal Mohammed Rushdi tewas dalam insiden tersebut. Selain itu, komandan Resimen ke-3 Zubair Hali juga gugur.

Pejabat keamanan mengatakan ada lima orang lainnya yang tewas dalam serangan itu. Namun tidak disebutkan apakah mereka anggota militer atau warga sipil.

Sementara itu pihak militer Turki belum memberikan komentar ketika dimintai konfirmasi.

Irak mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan.

Kementerian Luar Negeri Irak menganggap serangan itu memicu tinjauan kembali hubungan bilateral. Irak juga membatalkan kunjungan Menteri Pertahanan Turki pada Kamis esok.

Dua pejabat keamanan Irak mengatakan komandan Penjaga Perbatasan bertemu secara diam-diam dengan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK), saat serangan berlangsung.

Turki selama ini menganggap PKK sebagai organisasi teroris dan telah mengebom basis mereka di utara Irak dalam beberapa operasi.

Seorang pejabat PKK di Irak utara mengatakan pertemuan itu terjadi di Bradost. “Pertemuan itu untuk membahas stabilitas kawasan,” ujarnya.

Sebelumnya Ankara juga melancarkan serangan ke wilayah perbatasan Haftanin, sekitar 15 kilometer dari perbatasan Turki-Irak.

Serangan yang diluncurkan pada 17 Juni itu memicu kemarahan Irak. Mereka lantas memanggil duta besar Turki di Baghdad untuk melayangkan protes. Dan kematian dua komandan militer Irak ini akan semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan beberapa negara Barat sekutu Turki menganggap PKK sebagai kelompok teroris.

Kelompok Kurdi memang terus menyuarakan separatisme di Turki. Namun di Suriah, salah satu milisi Kurdi bekerja sama dengan AS untuk mendepak ISIS.

Konflik Turki-Kurdi bahkan sempat merenggangkan relasi Ankara dengan Amerika Serikat, terutama setelah Erdogan memutuskan menggempur Pejuang Demokratik Suriah (SDF).

SDF merupakan milisi Kurdi yang selama ini membantu pasukan AS memerangi ISIS di Suriah. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Halalbihalal Bersama Tokoh Masyarakat, Perkuat Kerjasama Membangun Indramayu
Perjalanan Spiritual Deni Saputra: Refleksi dari Tanah Suci hingga Dunia Perfilman
Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf
Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK
Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis
Pulang dari Umrah Bupati Bandung Langsung Bagikan Ribuan Paket Sembako
PWI Kabupaten Bandung Gelar Buka Bersama dan Berbagi Takjil pada Warga dan Pengguna Kendaraan
Bupati Bandung: Di Era Modern Tidak Boleh Lagi Buta Huruf, Apalagi Buta Terhadap Al-Qur’an

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 17:09 WIB

Halalbihalal Bersama Tokoh Masyarakat, Perkuat Kerjasama Membangun Indramayu

Jumat, 11 April 2025 - 06:25 WIB

Perjalanan Spiritual Deni Saputra: Refleksi dari Tanah Suci hingga Dunia Perfilman

Sabtu, 5 April 2025 - 16:35 WIB

Karena Alasan Ini Ruben Onsu Akhirnya Memutuskan Menjadi Mualaf

Rabu, 2 April 2025 - 12:18 WIB

Pengakuan Ayu Aulia: Dia Sudah Hamil 4 Bulan Sebelum Ketemu RK

Senin, 31 Maret 2025 - 17:39 WIB

Momen Hari Raya Idulfitri 1446 H, Bupati Bandung Paparkan Capaian 13 Program Strategis

Berita Terbaru