WHO Wajibkan Anak Mulai 12 Tahun Pakai Masker

- Editor

Minggu, 23 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus/Net

JAKARTA.bipol.co- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewajibkan anak-anak di atas 12 tahun untuk memakai masker laiknya orang dewasa untuk menghindari penularan covid-19. Sementara, anak-anak usia 6 tahun-11 tahun harus menggunakan masker dengan prosedur berbasis risiko.

Dokumen WHO dan Badan Anak-anak PBB (UNICEF), dilansir situs WHO, menyebut anak-anak berusia 12 tahun ke atas harus menggunakan masker ketika menjaga jarak satu meter dengan yang lainnya. Alasannya, tidak ada jaminan tidak terjadi penularan.

“Apakah anak-anak usia 6-11 tahun harus menggunakan masker? Bergantung sejumlah faktor, seperti intensitas penularan di area tersebut, kemampuan anak untuk menggunakan masker, akses mendapatkan masker, dan pengawasan orang tua yang memadai,” tulis WHO dan UNICEF, dikutip Minggu (23/8).

Pertimbangannya, potensi dampak dari pembelajaran dan perkembangan psikososial, termasuk interaksi anak dengan orang yang berisiko tinggi mengembangkan penyakit serius.

Namun demikian, lanjut WHO, anak-anak berusia di bawah lima tahun tidak diharuskan menggunakan masker dengan alasan keamanan dan keinginan sepenuhnya dari anak.

Riset menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih tua berpotensi memiliki peran yang lebih aktif dalam penularan covid-19 ketimbang anak-anak yang lebih muda.

WHO dan UNICEF juga sepakat perlu lebih banyak data untuk memahami lebih baik peran anak-anak dan remaja dalam penularan corona jenis baru.

WHO pertama kali mengimbau masyarakat menggunakan masker di depan publik pada 5 Juni dalam rangka mengurangi penyebaran virus corona. Namun, saat itu hingga 21 Agustus lalu, WHO belum mengeluarkan pedoman spesifik untuk anak-anak.

Sejak pertama kali, muncul di China tahun lalu, virus corona telah menjangkit lebih dari 23 juta orang di dunia dan mengakibatkan 798.997 orang meninggal dunia. [net]

Editor: Fajar Maritim

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB