JAKARTA.bipol.co- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan untuk memulihkan perekonomian pemerintah sedang mengejar pembuatan vaksin Corona bagi masyarakat. Adapun terdapat dua buah faktor pengungkit untuk mencapai pemulihan perekonomian di tanah air.
“Kita lihat ada beberapa sektor yang bisa jadi faktor pengungkit. Pertama kebijakan Pak Presiden untuk penanganan COVID-19 ini gas dan rem. Jadi gasnya untuk pemulihan ekonomi dan remnya untuk menyetop pandemi COVID-19,” ujar Airlangga Hartarto, dalam acara ‘Insight With Desi Anwar’, Selasa (1/9/2020).
Airlangga Hartarto mengatakan terkait penangan COVID-19, Indonesia sudah melakukan testing lebih dari 2 juta dan ini cukup masif dari negara lain. Tingkat penyembuhan di tanah air juga mencapai 70%, lebih dari rata-rata dunia yang hanya 68%.
“Hanya case fatality rate masih di atas 4% yaitu 4,3%. Sehingga tentu ini solusinya melalui vaksin dan obat-obatan,” ungkapnya.
Terkait jumlah vaksin, Menurut Airlangga Hartarto pemerintah sudah ‘mengamankan’ 30 juta vaksin sampai akhir tahun 2020. Dari segi bahan baku sudah tersedia dan nantinya akan diproduksi oleh Bio Farma.
“Sehingga tentu kita berharap bahwa di tahun depan sudah bisa mulai vaksinasi subject to (tergantung dari) keberhasilan clinical trial (uji klinis),” imbuhnya.
Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pemerintah juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 triliun di tahun ini. Sehingga artinya jika bahan baku telah tersedia maka sudah dipastikan pemerintah akan langsung membelinya.
“Kalau sukses kita tinggal produksi, tetapi kita juga melihat bahwa yang perlu divaksinasi ini banyak,” ungkapnya.
“Ada prioritas kita siapkan, barusan kami mempersiapkan Perpres untuk pengadaan vaksin. Secara legal kita siapkan, secara budget kita siapkan, secara tim teknis sedang dibuat perencanaan,” imbuhnya.
Kemudian Airlangga Hartarto mengatakan dari segi perekonomian pemerintah juga melihat dari daerah per daerah. Mana saja daerah yang pertumbuhannya di bawah pertumbuhan nasional contohnya seperti Bali yang belum ada mitigasi risiko dari sektor pariwisatanya.
“Pemerintah melihatnya sekarang lebih mikro ke daerah-daerah. Karena Indonesia kan agregat dari daerah jadi kita tidak hanya melihat kita minus 5,32 tetapi di mana dan faktor ekonomi terbesar mana yang bisa kita push,” ungkapnya.
Airlangga Hartarto pun mengatakan pemerintah terus secara serius menangani beberapa sektor yang terkena dampak terparah seperti pariwisata, restoran, dan perhubungan. Ia pun mengatakan sektor-sektor tersebut hanya bisa didorong dengan kepercayaan masyarakat.
“Sayangnya ini hanya bisa didorong kalau confident daripada masyarakat itu bisa menaik. Dan confident itu bisa tercipta kalau kita sudah memberikan imunisasi. Oleh karena itu pemerintah mengejar imunisasi,” jelasnya.
Airlangga Hartarto pun mengatakan vaksin bisa menjadi kunci untuk menyetop pandemi serta memulihkan perekonomian. Dari imunisasi masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitas perekonomian tanpa harus khawatir.
“Jadi vaksin ini sangat menjadi kunci karena dia akan menyetop pandemi plus memulihkan perekonomian,” pungkasnya. [Net]
Editor: Fajar Maritim