JAKARTA.bipol.co- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penyerapan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) semakin baik sehingga diharapkan menjaga perekonomian nasional tidak negatif.
“Progres makin baik. Total anggaran PEN sebesar Rp695 triliun, tugas kami sekitar Rp480-an triliun. Dari anggaran Rp480-an triliun itu hingga awal September sudah sebesar Rp190,5 triliun,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk “Bantuan UMKM, Sudah Efektifkah?” di Jakarta, Jumat (4/9).
Ia mengatakan akan berupaya untuk mempercepat serapan anggaran program PEN agar pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tidak negatif seperti kuartal sebelumnya.
“Kenapa harus dikejar realisasinya, karena kalau bisa dikejar di kuartal ketiga ini PDB kita setidaknya flat, tidak negatif,” ucapnya.
Ia menjelaskan agar ekonomi Indonesia tidak minus maka pemerintah harus membelanjakan setidaknya Rp180 triliun untuk kembali mendorong pertumbuhan ekonomi yang sempat minus 5,32 persen pada kuartal II 2020 lalu.
“PDB kita sebesar 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp14.500 triliun. Bila setahun ada empat kuartal maka nilai PDB untuk setiap kuartalnya Rp3.600 triliun. Jadi kalau kuartal II kita negatif 5 persen, maka 5 persen dari Rp3.600 triliun, sekitar Rp180 triliun,” papar Budi.
Ia optimis realisasi anggaran PEN bisa tercapai sesuai target mengingat dalam waktu sekitar seminggu sudah mencapai Rp22,5 triliun yang disalurkan.
“Kalau kita ada empat bulan lagi, ada 16 minggu, maka kalau serapannya Rp22,5 triliun harusnya bisa kita kejar sisanya sehingga total pencapaiannya bisa sampai ke angka Rp400 triliunan,” ujar Budi.
Dalam kesempatan itu, Budi juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menganggarkan dana yang cukup besar dalam menjaga perekrutan nasional. Ke depan, ia berharap agar dana itu juga untuk digunakan investasi.
“Kita mengeluarkan uang cukup banyak untuk mengganjal selama pandemi, kalau bisa itu semua jangan habis begitu saja tapi sebagian bisa dipakai investasi untuk membangun Indonesia yang lebih baru di masa depan,” ucapnya. (net)
Editor Deden .GP