JAKARTA.BIPOL.CO – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan yang pertama di Indonesia. Proyek yang diinisiasi tahun 2015 itu memiliki standar kecepatan mencapai 350 km per jam.
Dengan demikian, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memangkas waktu dua kota tersebut hanya menjadi 40 menit dengan lintasan sepanjang 142,3 km, jauh lebih cepat dibandingkan dengan waktu tempuh kereta api reguler yang saat ini yakni 3 jam lebih.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menggunakan teknologi tinggi menjadi suatu lompatan yang baik bagi Indonesia.
Hal tersebt dikatakan Budi Karya Sumadi dalam acara pembukaan kantor pusat China Railway Group Limited (CREC) di Indonesia, yang merupakan investor terbesar dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
“Ini lompatan tertentu bagi Indonesia dalam segi teknologi pembangunan, dari yang tadinya belum bisa, sekarang menjadi bisa. Lompatan ini hendaknya kita maknai secara baik,” ujar Budi Karya dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4).
Dikatakan Budi Karya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang dibangun melalui kerja sama antara Indonesia dan China.
Kerja sama proyek berteknologi tinggi ini pun perlu diikuti dengan transfer pengetahuan atau transfer knowledge antara kedua belah pihak.
Sehingga, diharapkan para pekerja di Indonesia bisa menambah pengetahuan tentang teknologi tersebut dan begitu pun sebaliknya.
“Proses transfer knowledge ini menjadi suatu keharusan dan dijalankan secara simultan,” ujar Budi Karya.
Chief Representative of China Railway Engineering Group Corporation (CREC) Zhang Wei mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam menyelesaikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sekaligus membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak lagi lewat proyek ini, sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan China.
“Proyek ini salah satu yang kami sangat perhatikan,” kata Zhang Wei.