SOREANG, BIPOL.CO – Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna memandang Kabupaten Bandung dengan usianya yang sudah 381 ini sudah tua.
Dadang Supriatna menilai, para mantan Bupati Bandung baik yang sudah meninggal dunia maupun yang masih ada banyak jasa-jasanya dalam meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung.
“Para mantan Bupati Bandung yangvsudah almarhum semoga ditempatkan disisi Allah SWT. Dan juga para mantan Bupati Bandung yang masih ada diberikan kesehatan, dan keberkahan. Alhamdulillah, tinggal tiga lagi, Pak Sani Lupias Abdurachman usianya sudah 99 tahun, Pak Obar Sobarna 76 tahun dan Pak Dadang Naser 60 sekian tahun. Tentu perjuangan mereka sangat luar biasa,” kata Dadang Supriatna saat acara Riung Mumpulung, rangkaian akhir dari kegiatan memperingati Hari Jadi ke-381 Kabupaten Bandung, di Gedong Budaya, Soreang, Rabu (20/4/22).
Bupati Dadang Supriatna beserta Wakil Bupati Bandung H. Sahrul Gunawan dan para Perangkat Daerah berharap mudah-mudahan bisa melanjutkan perjuangan para Bupati terdahulu.
“Dan insya Allah, program-program yang telah kami luncurkan, melanjutkan dan menambah, dan tentunya meningkatkan di antaranya untuk insentif guru ngaji, yaitu 17.000 guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun,” tuturnya.
Dadang Supriatna mengatakan, insentif guru ngaji di Kabupaten Bandung ini menelan anggaran terbesar di Jabar, bahkan di Indonesia.
“Kita juga sudah menggulirkan pinjaman modal bergulir tanpa bunga. Sudah digulirkan Rp 40 miliar, insya Allah dengan anggaran sebesar ini bisa menghasilkan 20.000 nasabah. Dengan harapan setiap bulannya bertambah mencapai 2000 nasabah, dan seterusnya dan per tahunnya bisa mencapai 46.000 nasabah,” ujarnya.
Menurutnya, melalui program pinjaman dana bergulir tanpa bunga ini akan meningkatkan daya beli masyarakat dan secara ekonomi mikro akan terjadi multiflyer effect terhadap peningkatan ekonomi. “Ini dalam upaya memerangi bank emok yang merajalela di Kabupaten Bandung,” tandasnya.
Dari sejumlah program yang sudah digulirkan itu, kata Dadang Supriatna, ada program tambahan yang berkaitan dengan petani, yaitu program kartu tani, untuk 91 petani di Kabupaten Bandung.
Bupati Bandung juga sudah melaksanakan launching danau buatan di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, untuk pengendalian banjir. “Kebetulan di daerah Tegalluar Bojongsoang daerah banjir,” katanya.
Menurutnya, pembangunan danau buatan itu berada di kawasan strategis Kota Baru Tegalluar pada hamparan lahan seluas 3500 hektare.
“Kita akan buatkan enam danau buatan di wilayah tersebut,” ucapnya.
Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna, menuturkan, pihaknya sudah melaunching Kantor Imigrasi untuk pelayanan pembuatan paspor di Mall Pelayanan Publik (MPP) Soreang. “Masyarakat tak perlu lagi pergi ke Kantor Imigrasi Jalan Suci Kota Bandung dan Tasikmalaya, cukup datang ke MPP Soreang untuk membuat paspor,” katanya.
Kang DS pun turut mengungkapkan program unggulan lainnya, yaitu Bedas Market yang akan hadir di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Bandung.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi tolok ukur peningkatan ekonomi di Kabupaten Bandung,” ungkapnya.
Ia mengatakan, Bedas Market ini sudah dihadirkan dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-381 Kabupaten Bandung.
“Saya jalan-jalan di Kabupaten Bandung, kelemahan kita itu tak memiliki marketing. Maka kita hadirkan, Bedas Market ini untuk membantu produk-produk lokal. Kita akan hadirkan dan bentuk di setiap desa 10 orang marketing dalam program digitalisasi. Dan kemarin kita sudah launching, dan melakukan pembinaan di 31 kecamatan,” ujarnya.
Ia meyakini jika 10 orang dihadirkan dalam setiap desa dan kelurahan, maka akan terbentuk 2800 orang untuk dijadikan sebagai marketing dan pendapatannya bisa mencapai Rp 3 juta sampai Rp 10 juta per bulan.
“Maka akan terjadi perputaran uang Rp 27 miliar di Kabupaten Bandung. Modalnya sudah kita siapkan, marketingnya sudah kita siapkan, saya meyakini akan terjadi peningkatan ekonomi secara otomatis akan meningkatkan IPM di Kabupaten Bandung,” jelasnya, saat soft launching Bedas Market.
Kang DS berharap dengan hadirnya Bedas Market ini bisa membantu pemasaran produk lokal UMKM di Kabupaten Bandung yang mencapai 15.000 UMKM. “Dengan harapan bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung semakin Bedas,” tuturnya.(deddy)