KAB BANDUNG, BIPOL.CO — Wakil Bupati Bandung, H. Sahrul Gunawan, menyatakan keprihatinannya atas wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak yang sekarang tengah melanda.
“Jelas kondisi ini sangat merugikan masyarakat,” kata Sahrul Gunawan, kepada wartawan, usai melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 H, di DOM Bale Rame, Soreang, Minggu (10/7/2022).
Wabah PMK ini, ujar Saharul, harus segera ditindaklanjuti secara signifikan dan diantisipasi secepatnya. Terutama saat penyembelihan hewan qurban, darah dan kotorannya yang mengalir bagi hewan yang terkontaminasi bisa mengakibatkan bertambahnya penyebaran PMK.
Sahrul mengindikasikan, yang menyebabkan wabah PMK itu, akibat kebebasan impor ternak. Hal ini semestinya bisa dievaluasi dan memberikan perlindungan terhadap pedagang juga peternak-peternak Indonesia. Karena sudah semestinya pemerintah berpihak kepada masyarakat.
“Langkah selanjutnya diharapkan pemerintah segera melakukan tindakan dengan menjadikan masalah ini sebagai pembelajaran. Bahkan kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian juga Koperasi mengenai permasalahan yang saat ini terjadi,” katanya.
Dampak PMK ini, kata Wabup yang akrab disapa Aa Arul itu, cukup dahsyat juga, dan sudah menimbulkan kerugian-kerugian yang banyak bagi pedagang dan peternak sapi. Malah untuk kredit pun sangat mengkhawatirkan karena kerugiannya mencapai 30 persen hingga 70 persen.
Lebih lanjut ia menuturkan, semoga di Hari Idul Adha ini, semua masyarakat bisa mencari makna dalam keagungannya. Meski pun di tengah ancaman PMK, diharapkan satu sama lain bisa saling menjaga.
Ketika ditanyakan jumlah hewan qurban yang dikeluarkan Pemkab Bandung, ia mengakui tidak mengetahui, “Kalau saya pribadi akan menyembelih dua ekor sapi dan satu domba,” pungkasnya.***