BOGOR, BIPOL.CO – Sukses membangun infrastuktur di seluruh desa yang ada di Kabupaten Bogor melalui program bantuan keuangan Satu Milyar Satu Desa (Samisade), Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan kembali meluncurkan bantuan keuangan Samisade sebesar Rp395 miliar untuk 416 desa pada September tahun 2022.
Hal itu disampaikan Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan saat melakukan siaran langsung di TVRI yang berlangsung di Ruang Kerja Wakil Bupati, Jumat (16/9/22).
“Tahun 2022 ini kami anggarkan Rp395 miliar, bulan ini akan kami distribusikan ke desa-desa,” katanya.
Pencapaian hasil Program Samisade yakni, terbangun jalan desa sepanjang 542 km, jembatan sebanyak 29 titik atau 452 meter. TPLT terbangun 9.000 meter, Drainase 4.000 meter, irigasi 1.700 meter, dan ada 14 titik menera telekomunikasi yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor.
Menurut Iwan Setiawan, percepatan pembangunan di Kabupaten Bogor merupakan akselerasi dari bantuan keuangan yang diberikan kepada desa melalui Program Samisade.
“Baru satu tahun hasilnya sudah cukup luar biasa. Kami sudah cek, Alhamdulilah akses jalan sambung, jalan antar desa dan pembangunan lainnya sangat cepat, kami optimis dua tahun kedepan akan lebih banyak lagi yang dihasilkan,” imbuhnya.
Plt. Bupati Bogor menjelaskan, Pemdakab Bogor menyadari kabupaten yang luas dan juga salah satu Kabupaten yang terbesar penduduknya di Indonesia bahkan berada diangka 6 juta penduduk, tentunya pembangunan infrastruktur tidak akan cepat bila hanya mengandalkan anggran dari dinas. Banyak infrastruktur di desa yang tidak bisa didanai melalui dinas. Salah satunya jalan desa karena menurut aturan tidak bisa dibangun oleh Dinas PUPR di Kabupaten Bogor, sehingga terobosan harus dilakukan untuk percepatan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor, salah satunya dengan cara memberikan bantuan keuangan yang lebih besar melalui Program Samisade.
“Silahkan desa memaksimalkan anggaran tersebut untuk jalan desa, jalan lingkungan, sanitasi, sentra ekonomi, MCK, ada juga di desa yang anggarannya itu untuk menara telekomunikasi,” ucapnya.
Menurutnya, karena luasnya wilayah Kabupaten Bogor dan didominasi daerah pegunungan, maka ada beberapa desa membangun menara telekomunikasi dengan bantuan keuangan Samisade, dari 40 desa blank spot kini tersisa 20 desa yang belum ada internet.
Keberhasilan program Samisade itu, karena Pemdakab Bogor tidak hanya matang dalam proses penyusunan anggaran, namun juga sukses membimbing para aparatur desa mulai dari perencanaan, pengelolaan hingga pelaksanaanya. Sebelum diluncurkan Samisade, Pemdakab Bogor telah membentuk tim verifikasi yang bertugas untuk membuat rambu-rambu atau Petunjuk Pelaksanaan (juklak) dan Petunjuk Teknis (juknis). Lalu membuat payung hukum Peraturan Bupati (perbup), supaya anggaran Samisade itu bisa dicairkan.
Pemdakab Bogor juga membentuk tim verifikasi, tim pengawas yang ditunjuk oleh Kades dan juga aparat internal dan melibatkan dari UPT dinas teknis. Untuk pengawasan, Pemdakab Bogor bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Kapolres Bogor, Dandim 0621, dan Kepala Kejari.
“Semua dilibatkan di dalam proses pengawasan, untuk proses awal, usulan itu harus melalui Musyawarah Desa. Jadi kalau tidak melalui Musdes, kami tidak mau. Bahkan pekerjanya juga melibatkan warga sekitar melalui sistem padat karya dan tidak boleh di pihak ketigakan. Kita awasi supaya selain pembangunan juga bisa mengakomodir dan menyerap tenaga kerja di wilayah,” ujarnya.
Dirinya optimis melalui Program keuangan Samisade dapat mempercepat pembangunan, bahkan pembangunan yang harusnya dibangun selama empat tahun yang akan datang, justru bisa selesai pada tahun 2022 ini. “Kami ingin satu periode ini bisa beres,” katanya.***