BIPOL.CO, BANDUNG – Penanganan sampah menjadi persoalan prioritas Pemerintah Kota (Pemkot). Terbukti dari 55 TPS yang sempat overload, kini sebanyak 25 TPS sudah normal kembali. Salah satunya di TPS Babakan Siliwangi.
“Tadi saya lihat di Babakan Siliwangi itu sangat jauh lebih bagus, perubahannya sangat signifikan. Saya mengapresiasi kinerja DLHK, sampahnya sudah jauh berkurang karena Cicabe juga sudah mulai bisa operasional meski belum 100 persen,” ungkap Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna seusai meninjau kawasan tersebut, Jumat 12 Mei 2023.
Selain fokus pada penguraian sampah di berbagai TPS, Pemkot Bandung juga tengah memperbaiki infrastruktur jalan menuju TPA Darurat Cicabe.
“Kita sedang terus perbaiki pengerasan jalannya. Bukan hanya dengan batu tapi juga dicampur dengan bambu supaya mobil yang lewat tidak selip,” jelasnya.
Dengan dibukanya TPA Darurat Cicabe, ratusan ton sampah mulai diolah. Menurut Ema, para pemulung pun memiliki peran untuk mengurangi jumlah sampah di TPA Darurat Cicabe.
“Di Cicabe juga para pemulung mereduksi volume sampah. Sisanya yang organik itu akan ditanam atau dimasukkan ke lubang untuk dibakar. Dengan pola pembakaran yang sudah tersertifikasi dan itu ‘best practice’-nya ada di Pasar Ciwastra,” paparnya.
Ia mengaku, tengah mendorong proses pengolahan sampah di Cicabe dengan sistem pembakaran seperti di Ciwastra. Dengan sistem tersebut, satu unit alat pembakar bisa mengolah 4-8 ton sampah per hari.
“Kalau di sana dipasang 2-3 unit artinya mulai tereduksi 24-30 ton per hari. Kemudian sisanya baru dengan sanitary landfill, tapi lifetimenya pendek. Memang pembakaran itu yang paling efektif asal suhunya 1.000 derajat celcius,” ujarnya.
Untuk menghilangkan aroma tak sedap dari TPS Babakan Siliwangi dan lainnya, lokasi bekas sampah disirami minyak sereh.
Selain meninjau lokasi sampah di Babakan Siliwangi, Ema dan jajarannya juga mengunjungi TPS di Kelurahan Padasuka. Terlihat tumpukan sampah menggunung di lokasi tersebut.
“Tapi itu volumenya masih normal. Kita sudah masukan secara bertahap juga ke Cicabe,” ujarnya.
Demi mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, Ema mengarahkan agar di tiap TPS melakukan proses pemilahan langsung.
“Bahkan kalau bisa masyarakat juga sudah memilah sendiri sampahnya saat dibawa ke TPS,” imbaunya.
Untuk pemilahan sampah tiap RW, pihaknya akan mengawali sosialisasi dan edukasi pada Minggu, 14 Mei 2023 pukul 09.00 WIB di Gedebage.
“Tiap SPK akan saya pimpin langsung acara komunikasi, koordinasi, sosialisasi, dan edukasi kepada seluruh RW yang ada di kota Bandung. Mudah-mudahan setelah kita berkomunikasi, berkoordinasi, dan bersinergi dengan RT dan RW pekerjaan seberat apapun bisa diselesaikan bersama-sama,” harapnya.
Selain itu, peran camat juga penting untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjadi kembali overload sampah.
“Kalau sudah overload jangan dipaksakan buang ke TPS. Baiknya ada pemilahan langsung di TPS. Magotisasi dari sampah organik dan pilah anorganik yang bernilai ekonomis,” tuturnya. (Adr)
Editor: Deddy