BIPOL.CO, BANDUNG BARAT – Selama dua tahun, sejak tahun 2020 kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring, sehingga ruang kelas di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat tidak digunakan.
“Oleh karenanya, ketika terjadi kerusakan ringan seperti bocor, tidak akan diketahui sampai akhirnya kerusakan bertambah parah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Asel Dendih, didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rustiyana
Asep Dendih menjelaskan, akibat banyaknya kerusakan pada bangunan sekolah, untuk yang rusak berat dan rawan ambruk pada akhirnya dirobohkan. Perobohan ini dilakukan secara resmi dengan membuat berita acara.
“Tidak asal merobohkan tapi mesti ada ajuan dari pihak sekolah ke Bendahara Barang Disdik KBB dan Bidang Aset pada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) KBB. Syaratnya juga mesti yang dinilai membahayakan atau rawan roboh, tahun lalu juga ada ruang kelas yang terpaksa harus dirobohkan,” kata Asep.
Ia juga mengatakan selama kurun waktu 2021 sampai 2023 pihaknya langsung merehabilitasi dan membangun ruang-ruang sekolah yang sudah rusak. Tercatat 942 ruang kelas yang mengalami kerusakan baik ringan, sedang, maupun berat.
“Alhamdulillah secara bertahap perbaikan ruang kelas setiap tahun kami lakukan. Selama tiga tahun terakhir sudah 942 ruang kelas yang direhabilitasi dan dibangun. Baik sumber anggarannya berasal dari APBD KBB, provinsi maupun pusat,” ungkap Asep Dendih.(Bukhori)