CSS XXI Zero Wash Event Atasi Sampah di Kabupaten Bandung

- Editor

Kamis, 15 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah. (Foto: adr)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah. (Foto: adr)

BIPOL.CO, BANDUNG – Kabupaten Bandung Bedas Bebas Sampah, merupakan salah satu komitmen Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna, S.IP., M.Si dalam salah satu visi misinya membangun Kabupaten Bandung.

Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusumah, mengatakan, sesuai visi misi bupati Bandung khususnya K3 yaitu mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi yang menjunjung kreatifitas dalam karier jabatan anggota yang berwawasan lingkungan.

“Berbicara masalah berwawasan lingkungan, lingkungan ada peradaban, ada prilaku, prilaku salah satunya tentang sampah, itu adalah produk dari prilaku,” kata Asep.Kusumah, di ruang kerjanya, Rabu (14/06/23).

“Bagaimana kita memperkuat komitmen, pak bupati memberi arahan untuk menjadikan City Sanitation Summit (CSS) XXI ini sebagai momentum edukasi untuk masyarakat dengan menetapkan bahwa CSS XXI ini sebagai Zero Wash Event. Dalam arti edukasi sebuah event yang diharapkan tidak menghasilkan sampah,” tuturnya.

Asep mengatakan, tentu tidak mungkin 100% tanpa sampah, karena melibatkan bayak orang dan faktor lainnya. Namun tetap berkomitmen sebagai wujud mengedukasi banyak pihak bahwa semua bisa menjadi solusi untuk penanganan sampah.

Harapannya, tambah Asep, ini akan menjadi inspirasi untuk kegiatan-kegiatan lain bahwa tidak hanya sukses penyelenggaraan, tapi sukses mendukung untuk mewujudkan Kabupaten Bandung bebas sampah.

“Dengan apa, yang paling sederhana mengurangi timbunan sampah. Belum bisa menangani sampah, ayo kurangi sampah dengan cara membuat event-event yang seminim mungkin menghasilkan sampah. Jadi dalam CSS kita akan lihat bagaimana kemasan-kemasan makanan, logistik untuk pembuatan acara, dan pembagian tamber dalam kemasan,” jelasnya.

Sebagai antisipasi penumpukan sampah dalam sebuah event, katanya, panitia harus memperbanyak titik-titik station pengisian air minum di area lokasi, sehingga apabila mau minum tinggal mengisi air di station pengisian air yang sudah disediakan panitia.

Semua itu merupakan komitmen bupati bandung untuk terus memperkuat upaya edukasi bahwa semua sumber sampah tapi semua menjadi sumber solusi, saatnya dengan spirit bedas semua menjadi pahlawan bagi lingkungan.

CSS XXI mulai dicanangkan oleh Bupati Bandung pada event CSS Fair 2023, yang berlangsung Rabu hingga Jumat (14-16 Juni 2023) bertempat di Dome Bale Rame Soreang.

“Berikutnya di awal Juli ada event Pornas, disela-sela Pornas ada acara Asean Sport Day kemudian ada event Bedas Expo. Pada kegiatan tersebut akan kita dorong sebagai Zero Wash Event. Jadi event-event yang sangat kecil menghasilkan sampah yang membuat persolan bagi kita semua,” paparnya.

Asep berharap, penguatan-penguatan pesan CSS XXI ini akan sampai bukan saja pada masyarakat kabupaten bandung, tapi juga menginspirasi yang lain bahwa gelaran-gelaran perhelatan itu jangan sampai setelah acara selesai menyisakan sampah yang mengganggu kenyamanan kita sendiri.

Adapun personil yang dilibatkan dalam CSS XXI ini merupakan relawan dari masyatakat Kabupaten Bandung. “Dalam event-event ini kita melibatkan relawan dari kader bedas bebas sampah, Badega Lingkungan, penggiat lingkungan. Tugas mereka nanti memandu sekaligus membantu para pengunjung atau peserta untuk mengelola sampah dengan cara maksimalnya mengurangi, minimalnya tidak membuang sampah sembarangan,” terangnya.

Asep Kusumah berharap, paradigma pengelolaan tentang Sampah harus berubah. Dulu paradigma ketika kita melihat sampah, kumlulkan, angkut dan buang. Undang-undang 18 tahun 2008 sudah mengamanatkan setiap orang wajib untuk mengurangi dan menangani sampah rumah tangganya secara berwawasan lingkungan.

“Mari kita minimalkan bisa mengurangi, caranya memakai kemasan yang bisa didaur ulang seperti tamber, misting, dan tas belanja. Berikutnya penanganan, sampah itu bila dikelola dengan baik merupakan sumber daya, sumber daya ekonomi, organik, energi. Bupati sudah banyak memberi gagasan, terobosan, ada bank sampah tematik, dimana organik akan menjadi sumber daya ekonomi. Jadi sampah ini sesuatu yang bisa dimanfaatkan bahkan bisa menghasilkan nilai- nilai ekonomi.” pungkasnya.(adr)

Editor: Deddy

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB