BIPOL.CO, BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, dengan kepengurusan saat ini squash Jabar diharapkan terus berprestasi.
“Saya selalu melihat cabang olahraga yang punya prestasi kalau pengurusnya kuat. Cabang olahraga tidak berprestasi pasti pengurusnya amburadul,” kata Setiawan, saat menghadiri pengukuhan Pengurus Provinsi Squash Jabar masa bakti 2023-2027 di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (1/7/2023).
“Saya melihat kepemimpinan Pak Daud sudah cocok. Target medali emas squash PON XXI adalah delapan emas karena kalau saya melihat susunan pengurus nggak ada alasan,” ucap Sekda Jabar.
“”Itulah tantangan yang harus kita lakukan. Perbanyak kompetisi, lakukan saja,” katanya.
Untuk semakin mempopulerkan squash, lanjut Setiawan, perlu disisipi unsur entertainment atau sportainment yang dapat menghibur dan menarik minat masyarakat terhadap cabor menyehatkan ini.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Sylviana Murni menyebut, squash menjadi salah satu cabor potensial bagi Indonesia untuk menyabet prestasi hingga di skala internasional.
“Potensi Indonesia di nomor ganda,” ucap Sylviana.
“Kita tidak boleh berhenti di pelantikan dan pelantikan, tapi pembinaan dan sosialisasi penting,” katanya.
Sylviana juga berpesan agar setiap pengurus mengedepankan kepentingan organisasi bahkan lebih jauh lagi kepentingan Indonesia untuk meraih prestasi.
“Bagaimana memperjuangkan merah putih, itu yang utama. Sekali lagi saya berharap Jabar menjadi pionir, tercepat, musprov tercepat, lagi libur panjang pelantikan,” tuturnya.
Ketua Pengprov Squash Jabar Daud Achmad merasa bangga sekaligus mendapat beban diamanahi memimpin pengurus provinsi Squash Jabar.
Prestasi squash Jabar di Indonesia masih nomor satu dan di tingkat internasional, PB PSI mengirim ke luar negeri banyak atlet dari Jabar.
“Harapan saya prestasi ini tidak hanya dipertahakan, tapi ditingkatkan. Terus berkiprah di internasional apakah tingkat ASEAN, asia, bahkan dunia. Kuncinya yakin,” ucap Daud.
Sebagai pengurus, dirinya wajib optimistis menjalankan organisasi sebaik mungkin serta harus mampu mengasah dan mengasuh atlet agar bisa terus mengembangkan potensinya.
“Kita pengurus adalah bekerja, bukan mencari yang tidak-tidak. Olahraga squash belum terlalu populer, artinya kita harus terus bekerja keras,” ujarnya.
Ia juga bertekad cabor squash dapat berkontribusi mewujudkan cita-cita Jabar hattrick atau juara umum tiga kali berturut-turut pada Pekan Olah Raga Nasional (PON).
Pada dua penyelenggaraan PON sebelumnya, yakni PON XIX Jabar Tahun 2016 dan PON XX Papua Tahun 2021, Jabar berhasil menyabet gelar juara umum PON.
Maka pada PON XXI Tahun 2024 yang akan dihelat di Sumatra Utara dan Aceh diharapkan Jabar dapat kembali merebut juara umum, di antaranya dengan sumbangsih medali emas dari cabor squash.
“Kami mohon kerja sama semua rekan, terutama dari KONI Jabar bahwa olahraga squash harus lebih berkembang lagi di Jabar, bisa mempertahankan prestasi di PON yang akan datang,” tutur Daud.
“Jabar harus juara, squash harus bisa berkontribusi mewujudkan Jabar hattrick juara umum tiga kali PON,” pungkasnya.(adr)
Editor: Deddy