BIPOL.CO, PURWAKARTA – Penjabat Bupati Purwakarta Beni Irwan pimpin Rapat Pimpinan (Rapim) perdana di lingkungan Pemkab Purwakarta. Dalam agenda tersebut, tampak hadir jajaran Perangkat Daerah, Staf Ahli dan para Camat di Kabupaten Purwakarta. Benni mengajak agar seluruh ASN di Purwakarta dapat memagari diri dengan aturan atau regulasi yang berlaku.
Pada agenda yang digelar di Aula Janaka, Rabu 27 September 2023 itu, Benni juga menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan program dan rencana pemerintah baik pusat maupun daerah, terutama soal membangun semangat dan spirit yang sama untuk bekerja di Kabupaten Purwakarta.
“Karena bapak-bapak ini kan sudah lama dan saya yang datang, Jadi sambil melihat posisi dan mendalami tupoksi masing-masing teman-teman di Pemda, mari bersama kita membangun silaturahmi untuk bisa berkomunikasi lebih lancar, antara bupatinya dengan kepala dinasnya,” kata Benni Irwan.
Ia juga menginginkan, agar seluruh ASN di Kabupaten Purwakarta bisa menempatkan dirinya dengan sebaik mungkin. Dalam hal berpakaian, ia juga mengajak seluruh pegawai di Purwakarta bisa berpakaian sesuai dengan aturan.
“Kalau kita pakai baju coklat, ya pakailah papan nama pakai lambang Korpri pakaian name tag, kalau saya pakai papan nama, selain itu lingkungan kerja masing-masing bisa ditata lebih baik kebersihannya keindahannya kenyamanannya,” kata Beni Irwan.
“Intinya kita mempunyai tanggung jawab untuk menuntaskan itu, kalau memang perlu anggaran turun ya kita gunakan anggaran yang ada sesuai dengan aturannya, ada bansos bisa digunakan ada BTT bisa digunakan, atau anggaran-anggaran yang sudah ada di masing-masing dinas,” kata Benni.
Lalu, terkait soal angka stunting di Kabupaten Purwakarta, ia mengatakan, hal tersebut harus menjadi PR bersama, pihaknya meminta data real tentang penduduk Purwakarta yang terkena stunting.
“Soal kemiskinan juga masih menjadi apa menjadi arahan presiden, apalagi kemiskinan ekstrim yang di 2024 itu harus tuntas semua, stunting itu harus turun jadi 14 persen sesuai arahan presiden, nah ini menjadi PR bersama. Saya dengan teman-teman dalam waktu singkat ini, angka stunting kita masih cukup tinggi, saya lihat Dinas Kesehatan sudah melakukan beberapa upaya-upaya, memberikan sosialisasi kepada publik,” kata Benni Irwan.
Dan terkait jabatan Eselon II yang kosong, ia menyampaikan akan melihat perkembangannya terlebih dahulu, pada prinsipnya pihaknya tidak berniat untuk melakukan mutasi yang sifatnya tidak konstruktif. “Harus rasional tapi kembali lagi kepada teman-teman di Pemda. Kekosongan Jabatan itu memang harus diisi kalau tidak roda pemerintahan itu tidak seimbang.
“Nanti kita lihat bersama-sama jika perlu melibatkan yang dari luar nanti kita akan mendorong, kita akan minta bantu untuk melihat memberikan atau mengikuti proses-proses pengisian tadi atau juga memberikan masukan-masukan untuk penempatan yang lebih pas dengan prinsip right man on the right place, harus betul-betul dilakukan,” demikian Benni Irwan. (ads)