BIPOL.CO, BANDUNG – Salah satu upaya Bupati Bandung dalam meningkatkan kualitas SDM pendidikan di Kabupaten Bandung adalah dengan menggelar program insentif guru ngaji.
Program guru ngaji dipandang sebagai sebuah kebijakan revolusioner mengingat program tersebut diupayakan bukan hanya untuk lebih menghargai eksistensi guru ngaji yang ada di Kabupaten Bandung, namun juga sebagai langkah Bupati Bandung untuk mendukung dan memberdayakan peran tak ternilai “Guru Ngaji” di masyarakat.
Menurut Chandra Nugraha Sekretaris Desa Bojong Kunci mengatakan bahwa program Guru Ngaji di desanya memiliki peran penting dalam membentuk dasar moral dan spiritual masyarakat, memastikan kelangsungan nilai-nilai budaya dan agama.
“Program ini merupakan bentuk pengakuan Pemkab Bandung atas kontribusi penting mereka guna meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi Guru Ngaji di Desa Bojongkunci,” ungkap Chandra saat diwawancarai oleh para Mahasiswa International Woman University (IWU) yang sedang melakukan penelitian tentang manfaat 13 program Bupati Bandung di ruang kerjanya (Kamis, 9/10/23)
Ditambahkan Chandra, oelaksanaan program insentif guru ngaji di Desa Bojongkunci berjalan dengan lancar.
“Program insentif guru ngaji ini sudah berjalan selama dua tahun. Dalam pelaksanaan pemberian insentif ini dikoordinasikan langsung oleh kantor KUA. Kami yakin bahwa berinvestasi dalam pendidik masyarakat adalah investasi untuk masa depan. Program insentif ini adalah bukti komitmen Pemkab Bandung terhadap kesejahteraan dan peningkatan profesionalisme Guru Ngaji di Desa Bojongkunci,” ungkap Candra Nugraha.
Ditempat terpisah Ustadz Hajar sebagai salah satu penerima manfaat program guru ngaji di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ikhlas Desa Bojongkunci memberikan apresiasi terhadap program ini.
“Saya bersyukur atas pengakuan dan dukungan dari Program BEDAS Kabupaten Bandung. Program insentif ini tanpa keraguan akan memotivasi kami untuk melanjutkan misi kami dalam memberikan pendidikan agama yang berharga kepada generasi mud,” ungkap Ustadz Hajar
Namun Ustadz Hajar juga berpesan kepada pengelola insentif guru ngaji agar lebih meningkatkan peran pengawasan dalam proses distribusi insentif guru ngaji.
Perlu disampaikan program insentif guru ngaji adalah program Prioritas Bupati Bandung Dadang Supriatna yang bertujuan untuk memuliakan para guru ngaji dan ulama, dimana para guru ngaji yang sudah terdaftar mendapatkan insentif berupa uang tunai, fasilitas BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Program tersebut juga merupakan bentuk apresiasi dari Bupati kepada para guru ngaji yang sudah berdedikasi memberikan ilmu agama sebagai fondasi bagi generasi muda penerus bangsa.
Dikutip dari sebuah sumber Bupati Dadang Supriatna mengatakan bahwa anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 109 Miliar per tahun.
Munurut Dadang, anggaran tersebut diberikan untuk 17.000 guru ngaji di Kabupaten Bandung dengan masing – masing individu menerima Rp. 350.000/bulan ditambah pelayanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Melalui program ini pula pada tanggal 20 Juni 2023 Bupati Dadang Supriatna mendapatkan penghargaan program terpuji kategori Pengembangan Pendidikan Keagamaan dalam acara detik Jabar award 2023.(ads)