Dengan keberhasilan ini juga Dicky optimis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan komoditi cabai secara mandiri, “Bibit-bibit cabai bisa kita datangkan kembali agar komoditi cabai terjaga dari sisi persediaan atau supplynya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga harganya masih bisa kita tekan di bawah harga eceran tertinggi,” tuturnya antusias.
Senada dengan Dicky, Kepala Dispangtan Kota Cimahi Tita Mariam menyatakan bahwa panen cabai Gertam Parti ini sangat membantu, baik Pemerintah Daerah Kota Cimahi, masyarakat atau pun para petani cabai.
“Harga cabai alhamdulillah tidak mengalami kenaikan yang signifikan, berada di kisaran Rp30.000,- hingga Rp35.000,- dan dengan harga itu dibanding dengan biaya operasional masih ada kelebihan untuk untuk petani,” tuturnya.
Ia berharap dengan lahan yang terbatas tidak menyurutkan semangat para petani untuk dapat berinovasi, “Meskipun kita memiliki lahan yang terbatas tapi semoga tidak menyurutkan semangat kita berbudidaya tanaman, misalnya dengan memanfaatkan lahan-lahan yang terbatas menggunakan polybag ataupun media lainnya agar bisa bermanfaat bagi kita,” pungkasnya.
Selain Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Holtikultura Pemkot Cimahi juga melakukan berbagai upaya stategis dalam rangka mengendalikan inflasi di Kota Cimahi, salah satunya dengan melakukan kerjasama antar daerah untuk penyediaan komoditas bawang, kerjasama dengan PT. BULOG untuk penyediaan beras melalui program Operasi Pasar Murah (OPM) Si Besti, penyediaan pangan pokok melalui Gerakan Pasar Murah, sidak pasar serta pemantauan stok pangan harian. Upaya pengendalian inflasi di Kota Cimahi tersebut sejalan dengan RPJPD Kota Cimahi Tahun 2025-2045, yang merumuskan visi Kota Cimahi, yaitu Cimahi Campernik, Kota yang Maju, Unggul dan Berkelanjutan, dengan salah satu fokusnya pembangunan ekonomi. **
Halaman : 1 2