“Kalau saya (pribadi) ingin ikut, mudah-mudahan ada waktu ya, karena saya peserta tahun 1982. Waktu itu gagah seperti pembalap F1 karena menggunakan wearpack, walaupun sebetulnya baju bengkel, juga pakai helm,” ungkapnya.
Apabila kegiatan LKPS mendapat respons positif dari masyarakat, Bey berencana akan menyediakan suatu tempat khusus agar menjadi destinasi wisata khusus jika datang ke kota Bandung.
“Kalau misalnya nanti ramai dan ada tempat, kita kembangkan menjadi sebuah tempat wisata,” tandas Bey.
“Sekarang (acaranya) di Sabuga, mudah-mudahan penonton juga bisa banyak di situ dan bagi warga Bandung jangan lupa tanggal 14 dan 15 Desember 2024 ada lomba kereta peti sabun, hayu urang gorolongkeun,” imbuhnya.
Tak lupa, Bey mengapresiasi Damas sebagai organisasi yang terbentuk dan berfokus pada hal-hal pelestarian kebudayaan Sunda.
“Hari ini saya sangat semangat dan mengapresiasi Damas mengadakan acara ulang tahun yang ke-68. Tidak mudah mempertahankan sebuah organisasi kebudayaan untuk bertahan sampai 68 umurnya dan ini sangat baik sekali,” pungkas Bey.**
Halaman : 1 2