BIPOL.CO, BANDUNG – Program kota cerdas (Smart City) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapat perhatian internasional. Universiti Sains Malaysia dan Kerajaan Negeri Selangor jauh-jauh datang dari Negeri Jiran untuk mempelajari program ini.
Setiausaha Kerajaan Negeri Selangor, Dato H. Haris bin Kasim menyebut, ada banyak hal yang dipelajarinya selama berkunjung ke Kota Bandung.
Salah satunya terkait integrasi data yang merupakan bagian dari program smart city Pemkot Bandung.
Menariknya, ia mengaku hal ini belum bisa diterapkan di Malaysia. Sehingga, pihak Kerajaan melakukan studi banding ke beberapa negara untuk belajar tentang sistem ini.
“Kota Bandung punya sistem CCTV, integrasi data, dan smart city, salah satu yang terbaik di dunia,” katanya dalam Pelepasan Delegasi Malaysia yang mengunjungi Kota Bandung di Hotel Santika, Kamis 7 September 2023 malam.
Sebagai informasi, acara ini merupakan program Selangor Leadership Catalyst yang digelar oleh Kerajaan Negeri Selangor dan Universiti Sains Malaysia.
Adapun kegiatan ini mengusung tema ‘Transformasi Organisasi Melalui Pendekatan Tadbir Urus Bersepadu’.
Lebih lanjut, Dato Haris berharap studi tiru soal integrasi data, dan lebih luas lagi soal program smart city bisa menjadi bekal bagi pihaknya untuk menghadirkan sistem pemerintahan yang lebih baik lagi.
“Semoga bisa menjadi contoh bagi kami, untuk generasi di masa depan. Kita pulang dari Bandung harus membawa oleh-oleh ilmu dan hal positif buat masyarakat,” katanya.
Sementara itu Pengarah PIPPA & Pendaftar Universiti Sains Malaysia, Dato Dr Musa Ali, menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah berbagi ilmu kota pintar untuk diterapkan di Malaysia.
Senada dengan Dato Haris, Dato Musa juga menyebut smart city menjadi hal yang menarik untuk dipelajari oleh pihaknya, dan untuk dikembangkan di Malaysia.
Ia mengaku terkesima saat mengunjungi Bandung Command Center di Balai Kota. Ada beberapa catatan penting yang bisa dijadikan pembelajaran. Salah satunya mengenai integrasi data.
“Banyak hal yang kita bisa pelajari saat berkunjung ke BCC (Bandung Command Center). Integrasi data menjadi hal penting. Dan ini sudah dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung. Kami tertarik untuk belajar,” ujar Dato Musa.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Darto AP mengatakan, kunjungan dari pihak Kerajaan Malaysia ini sudah berlangsung sejak 2014.
“Ya, itu tadi. Mereka tertarik dengan integrasi data yang dimiliki oleh Kota Bandung. Sehingga beberapa pejabat pemerintahan (kerajaan) dikirim ke Kota Bandung untuk belajar,” ujar Darto.
“Ternyata di beberapa negara, termasuk di Malaysia, soal integrasi data ini masih perlu dikembangkan. Kami (Pemkot Bandung) pun tentunya sama. Tetapi, untuk saat ini apa yang kita miliki bisa dibilang sudah lebih baik. Tentu ini akan terus kita kembangkan,” imbuhnya.
Ke depannya, Darto menyebut akan ada kunjungan rutin dari pihak kerajaan Malaysia untuk mempelajari program Bandung Smart City. Ia menyebut akan ada dua hingga tiga kali kunjungan dalam setahun, dan ia memastikan Pemkot Bandung terbuka untuk daerah mana pun jika ingin berbagi ilmu soal smart city.
“Tentu kami akan sangat mendukung,” pungkasnya.
Sebagai pengingat, pada 2022, Kota Bandung tampil sebagai kota terbaik dari 100 Smart City di Indonesia. Hasil ini didapat berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI).
Dari 100 smart city, Bandung meraih skor akhir 3,71 dengan tingkat improvement 0,37.(ads)