BIPOL.CO, MAROKO – Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala richter, gempa paling mematikan yang terjadi di Maroko dalam lebih dari enam dekade, melanda Marrakesh dan wilayah terpencil Pegunungan Atlas Tinggi yang terletak sekitar 75 kilometer di sebelah barat kota bersejarah tersebut.
Meski begitu, kini Maroko memiliki masalah lainnya: penerimaan bantuan dari negara-negara di dunia.
Hanya tim pencarian dan penyelamatan dari empat negara yang bantuannya di terima. Negara-negara tersebut Inggris, Qatar, Spanyol, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang diizinkan beroperasi di lapangan oleh otoritas Maroko, meskipun ada banyak tawaran dari pemerintah di seluruh dunia, melansir laporan Euronews, Rabu 13 September 2023, via viva.
Inggris
Pada hari Minggu pekan lalu, tim penyelamat dari Inggris tiba di Maroko. Russ Guaden, Kepala tim penyelamat Inggris mengomentari kehadiran timnya di Maroko, menekankan bahwa dukungan tersebut akan berkoordinasi dengan otoritas Maroko untuk memberikan dukungan penuh dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang.
Mengungkapkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban, Guaden menekankan bahwa timnya berhubungan dengan pihak berwenang Maroko yang “melakukan upaya tanpa kenal lelah.
Duta Besar Inggris untuk Maroko Simon Martin juga menyatakan kepuasannya atas upaya pencarian dan penyelamatan yang “heroik” yang sedang berlangsung, menekankan bahwa merupakan suatu “kehormatan dan hak istimewa untuk memiliki kesempatan mendukung upaya ini dengan kedatangan tim pencarian dan penyelamatan Inggris, yang akan bekerja sangat longgar dengan otoritas koordinator Maroko.”
Spanyol
Unit pencarian dan penyelamatan militer Spanyol dengan 56 penyelamat dan empat anjing pelacak juga tiba di Maroko pada hari Minggu, kata Kementerian Pertahanan Spanyol. Pesawat militer lain dengan 30 penyelamat dan empat anjing pencari juga diberangkatkan.
“Kehadiran kami di sini pertama-tama merupakan respons terhadap kewajiban terhadap Maroko, negara sahabat dan sekutu Spanyol,” kata letnan kolonel di Unit Darurat Militer Spanyol Juan Saldana Garcia.
Anggota tim penyelamat Spanyol menekankan bahwa mobilisasi timnya menanggapi kebutuhan spesifik kelompok tersebut untuk membantu pihak berwenang Maroko.
Qatar
Mayor Khaled Abdullah Al Hamidi, yang memimpin tim penyelamat Qatar, juga tiba di Marrakesh pada hari Minggu untuk membantu mengatasi dampak gempa.
Pemimpin tim penyelamat Qatar itu menekankan bahwa seluruh anggota timnya akan bekerja membantu pihak berwenang Maroko berdasarkan apa yang disepakati melalui saluran komunikasi dan koordinasi.
UEA
Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum mengarahkan tim penyelamat Kepolisian Dubai untuk menawarkan bantuan ke Maroko menyusul gempa bumi yang terjadi di dekat Marakkesh. Tim penyelamat dan ambulans polisi dari negara UEA telah dikerahkan untuk membantu para korban gempa bumi.
Sheikh Mohammed juga mengarahkan pembangunan jembatan udara untuk memungkinkan organisasi amal yang berafiliasi dengan Inisiatif Global Mohammed Bin Rashid Al-Maktoum untuk mengirimkan pasokan bantuan kepada mereka yang paling terkena dampak gempa.
Tim penyelamat dan ambulans polisi dari negara UEA juga telah dikerahkan untuk membantu para korban gempa bumi.
Sementara itu, Tunisia, Aljazair, Perancis, Jerman, Italia, Kanada, dan tentu turut serta PBB, semuanya menyatakan siap melakukan intervensi namun masih menunggu pihak berwenang memberikan tanggapan dan lampu hijau.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) biasanya mengelola respons internasional terhadap bencana besar dan keadaan darurat melalui badan-badannya, Pengkajian dan Koordinasi Bencana (UNDAC) dan Kelompok Penasihat Pencarian dan Penyelamatan Internasional (INSARAG).
Badan-badan PBB dapat dikerahkan dalam waktu 12 hingga 48 jam setelah pemberitahuan, dan diberangkatkan berdasarkan permintaan dari pemerintah yang terkena dampak serta residen PBB atau koordinator kemanusiaan di negara tersebut. Durasi penerapannya biasanya antara dua dan empat minggu. Namun, pemerintah Maroko belum meminta bantuan mereka. Mereka siap melakukan intervensi tetapi menunggu tanggapan pihak berwenang.
Jens Laerke, wakil juru bicara OCHA, mengatakan bahwa “PBB telah mengirimkan tim ahli darurat untuk menawarkan dukungan kami dalam penilaian, koordinasi dan respons terhadap upaya yang dipimpin pemerintah,” ujarnya, mengutip Al Jazeera, Rabu, 13 September 2023.
“Tim PBB ini dikirim atas permintaan koordinator residen PBB di Maroko,” lanjut Laerke, sambil mencatat bahwa “INSARAG tersedia sebagai jaringan untuk respons tim pencarian dan penyelamatan perkotaan (USAR), namun belum menerima permintaan apa pun dari pemerintah.”
“Pemerintah Maroko lah yang menentukan dukungan apa yang mereka anggap perlu. Kami terus berkomunikasi erat dengan pihak berwenang mengenai masalah ini,” kata Laerke. “Dalam bencana sebesar ini, PBB siap mendukung masyarakat dan pemerintah Maroko,” tambah nya.(*)