BIPOL.CO, JAKARTA – Setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Syahrul Yasin Limpo resmi berpamitan sebagai Menteri Pertanian kepada Presiden Jokowi.
Syahrul Yasin Limpo melakukan pertemuan dengan Jokowi, selama satu jam di Istana Kepresidenan, Minggu (8/10) malam.
Syahrul menyampaikan terimakasih karena telah diterima Jokowi untuk bertemu. Dia sekaligus menyampaikan maaf karena tidak bisa membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan.
“Saya mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan,” ucap Syahrul dalam keterangannya, dikutip dari CNN Indonesia.
Dalam pertemuan dengan Jokowi, Syahrul mengaku menyerahkan laporan pertanggungjawabannya selama bekerja menjadi Menteri Pertanian sejak 23 Oktober 2019.
“Terdapat 71 penghargaan dan apresiasi yang diterima Kementerian Pertanian dari 2019-2022. Segala penghargaan yang saya terima selama jadi menteri sesungguhnya adalah penghargaan untuk Bapak Presiden,” katanya.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Jokowi karena telah diberi amanat sebagai menteri. Menurut Syahrul, semua bentuk capaian dirinya selama menjabat juga keberhasilan Jokowi.
Namun sebaliknya, kata Syahrul, jika ada kesalahan, hal itu murni kesalahannya sebagai menteri. Sebab, dia mengaku hanya menjalankan visi misi Presiden.
“Sedangkan, jika ada kesalahan selama menjadi menteri, hal itu adalah tanggung jawab saya yang menjalankan jabatan ini,” kata dia.
Syahrul disebut telah jadi tersangka KPK dalam perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementan. Syahrul sempat dinyatakan hilang beberapa saat setelah disebut-sebut jadi tersangka.
Ia kembali ke Jakarta pada Rabu (4/10). Keesokan harinya, ia ke Kantor Kemensetneg untuk mengajukan surat pengunduran diri.(*)