NEW YORK.bipol.co – Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (9/4/2019) pagi WIB, karena data ekonomi kuat baru-baru ini mengurangi kekhawatiran tentang ekonomi global, mendorong investor untuk mengurangi posisi safe-haven di greenback.
Euro bergerak lebih jauh di atas level terendah satu bulan yang dicapai minggu lalu, karena investor menyeimbangkan kembali posisi mereka sebelum pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) minggu ini.
Sterling rebound dari level terendah satu minggu terhadap dolar AS. Investor mengamati apakah Perdana Menteri Inggris Theresa May dapat meyakinkan Uni Eropa untuk kembali menunda keluarnya negaranya dari blok tersebut.
“Harapannya untuk pertumbuhan global telah mencapai titik terendah. Lebih dari itu green shoots (tanda-tanda pemulihan ekonomi) telah muncul,” kata Paresh Upadhyaya, direktur strategi mata uang di Amundi Pioneer Investment Management di Boston.
Data ekonomi menggembirakan pekan lalu dari China dan Amerika Serikat telah meningkatkan sentimen pasar, mengangkat mata uang berorientasi pertumbuhan seperti dolar Australia dan Selandia Baru, kata Upadhyaya.
Pukul 14.42 (18.42 GMT), indeks yang melacak dolar versus euro, yen, sterling dan tiga mata uang lainnya turun 0,35 persen menjadi 97,056. (ant)
Editor Deden .GP