BIPOL CO, JAKARTA – Pasangan calon nomor urut 1 Prabowo Subianto-Gibran dalam salah satu wacananya bila dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden akan mengulurkan program makan siang gratis dan susu gratis bagi anak anak sekolah. Untuk program ini ternyata harus merogoh APBN yang tidak sedikit. Diperkirakan bisa mencapai Rp 400 triliun.
Dikabarkan anggaran untuk program ini terpaksa harus memangkas anggaran lain, semisal subsidi BBM.
Menyinggung hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, anggaran makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah akan masuk dalam APBN 2025. Namun, kebutuhan anggarannya tak langsung Rp 400 triliun.
Airlangga mengatakan, untuk besaran anggarannya sendiri masih akan dibahas saat pembicaraan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 dalam sidang kabinet paripurna Senin pekan depan. Pembicaraan KEM-PPKF menjadi awalan untuk penyusunan APBN 2025.
“Anggarannya ada bertahap, nanti hari Senin kita inikan (bicarakan), ada skalanya. Sudah pasti masuk,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2024), seperti dikutip CNBC Indonesia.
Airlangga menjelaskan, karena program itu akan dikerjakan secara bertahap, maka besaran kebutuhan anggarannya tidak langsung Rp 400 triliun, melainkan bertahap. Ia pun belum bisa memperkirakan besaran kebutuhan anggarannya untuk tahap awal, karena dalam pembahasan KEM-PPKF baru berupa programnya.
Selain itu, ia juga belum bisa memastikan apakah keberadaan program makan siang dan susu gratis dalam APBN 2025 akan menggeser anggaran subsidi, seperti rencana sebelumnya. Sebab, lagi-lagi ia mengatakan, KEM-PPKF baru membicarakan program apa yang akan dikerjakan pada 2025.
“Di situ kita baru membahas judulnya (program). Karena kan kita baru judulnya saat pembahasan PPKF,” tegas Airlangga.
Tim Pakar Prabowo dan Gibran sebelumnya telah mengkalkulasi biaya program prioritas makan siang gratis bagi anak sekolah, balita dan wanita hamil, untuk tahun pertama. Nilainya mencapai Rp 100 triliun – Rp 120 triliun.
Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menegungkapkan program makan siang gratis dalam skala penuh 100% akan memberikan manfaat pada sekitar 82,9 juta anak sekolah dan pesantren seluruh Indonesia.
Namun, dalam dokumen Visi, Misi dan Program Prabowo‐Gibran, program ini direncanakan berlangsung secara bertahap dan ditargetkan mencapai skala penuh 100% pada tahun 2029.
“Berdasarkan simulasi dan perencanaan yang dilakukan oleh Tim Pakar Prabowo‐Gibran, program ini akan memerlukan pembiayaan skala penuh hingga Rp 450 triliun per tahun. Sehingga diperkirakan secara bertahap program ini memerlukan pembiayaan sebesar Rp 100‐ Rp 120 triliun rupiah pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran,” kata Budiman melalui keterangan tertulis.
Menurut Budiman, program ini tidak hanya melalui pendekatan pembelanjaan hilir (langsung belanja porsi makan tanpa menyiapkan sumber bahan pangannya) dan mengandalkan APBN saja, agar program ini lebih berdampak secara pertumbuhan dan kemandirian ekonomi nasional.
Sebagai gambaran dengan mengacu pada komposisi makanan 4 Sehat 5 Sempurna, maka program ini dalam skala penuhnya akan memerlukan hingga 6,7 juta ton beras per tahun, 1,2 juta ton daging ayam per tahun, 500 ribu ton daging sapi per tahun, 1 juta ton daging ikan per tahun, berbagai kebutuhan sayur mayur dan buah‐buahan, hingga kebutuhan 4 juta kiloliter susu sapi segar per tahun.
“Karena itu, Prabowo‐Gibran merencanakan program ini akan dibangun dengan format kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor industri pangan nasional. Pembelanjaan hulu, hilirisasi komoditi pangan skala kabupaten, serta konsep Collaborative Farming yang melibatkan industri pangan nasional akan mewarnai implementasi program ini,” paparnya.(*)