Rakor Persiapan WWF ke-10 di Bali, Pemkab Bandung Dorong PDAM Tingkatkan Cakupan Layanan Air Bersih

- Editor

Jumat, 3 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengelolaan air bersih Perumda Tirta Raharja di Jalan Kolonel Masturi-Cimahi.(Foto: Deddy)

Pengelolaan air bersih Perumda Tirta Raharja di Jalan Kolonel Masturi-Cimahi.(Foto: Deddy)

Membangun 45.000 sambungan rumah untuk wilayah timur Kabupaten Bandung

BIPOL.CO, BANDUNG – Rapat koordinasi (rakor) teknis persiapan pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali tahun 2024. Rakor dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri RI dengan melibatkan pemerintah daerah dan perusahaan melalui daring.

Salah satu pemerintah daerah yang ikut Rakor, yakni Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Yaitu diikuti Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung Marlan.

Menurut Marlan,  pelaksanaan WWF ini adalah salah satu bagian dari peringatan Hari Air Sedunia. Di mana salah satunya, kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan seminar, pameran teknologi  pengolahan air. Karena itu dalam rakoor dilibatkan pula perusahaan daerah (Perumda) air minum. Pemkab Bandung sendiri mendorong Perumda Air Bersih Tirta Raharja/PDAM dalam pengembangan pengelolaan air bersih.

Marlan menguraikan, saat ini  pemerintah daerah sedang  mendorong pihak PDAM khususnya, untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Bandung.

“Saat ini salah satunya kita sedang membangun SPAM Kertasari, yang punya kapasitas kurang lebih sekitar 1.100 liter per detiik,” kata Marlan saat mengikuti rakor melalui daring, di Gedung Setda Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (3/5/2024).

Nantinya, tutur Marlan, itu  bisa membuat sambungan kurang lebih 45.000 sambungan rumah untuk wilayah timur Kabupaten Bandung. 45.000 sambungan rumah itu ditargetkan dalam empat tahun kedepan, yang bersumber dari SPAM Kertasari dan berharap tahun 2026 selesai pembangunan SPAM-nya untuk menambah sambungan baru di kecamatan yang belum terairi atau terlayani PDAM.

Karena, imbuhnya, beberapa daerah di bagian timur Kabupaten Bandung saat ini belum terlayani air bersih, khususnya dari PDAM, seperti di Cilengkrang, Cileunyi, Nagreg dan wilayah lainnya.

“Kita akan ekspansi ke sana. Mudah-mudahan mulai tahun ini, sudah akan berkontrak karena sudah akan ada pemenangnya dan mulai berjalan mungkin ground breaking sekitar bulan Juni 2024. Ini akan menambah cakupan layanan sambungan air bersih,” tuturnya.

H Marlan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bandung. (Foto: Humas Pemkab Bandung)

Selain itu, kata Marlan, untuk wilayah Margahayu, Margaasih itu akan meningkatkan kapasitas di SPAM Gambung.

“Kabupaten Bandung ini masih mengandalkan sumber air bakunya dari sungai dan sumber air lainnya. Tetapi  lebih banyak dari sungai, sehingga memang perlu ada teknologi-teknologi yang lebih efektif dan lebih efisien. Sumber air baku dari sungai itu terganggu pada saat banjir bandang. Namun disaat turun hujan dari hulu, kemudian tingkat kekeruhannya tinggi, sehingga tidak bisa diolah,” tuturnya.

Marlan berharap dengan adanya pelaksanaan WWF itu, nantinya bisa ada berbagai pengalaman. Ia pun berharap sumber air lainnya bisa digunakan untuk menambah kebutuhan sumber air baku di Kabupaten Bandung.

“Selama ini, kita lebih banyak menggunakan sumber air yang sudah ada, sehingga teknologi yang digunakan lebih banyak di layanan. Bagaimana teknologi yang digunakan untuk percepatan misalnya,  mengetahui titik air bocor. Kita sudah punya teknologinya, yang bisa dengan cepat mengetahui di mana titik air kebocoran,” jelasnya.

Marlan juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah sudah punya teknologi tekanan air. Tekanan air itu harus merata guna menghindari pipa  saluran air pecah.

“Kita sempat mendapat penghargaan dari Francis karena kita sudah menggunakan teknologi itu,” katanya.

Kemudian, kata dia, PDAM sudah memperkecil kebocoran air pada triwulan satu ini hanya di 22,06 persen. Padahal di bulan Desember 2023 lalu masih di 27,2 persen, sehingga turun cukup banyak.

“Ini akan berdampak pada laba perusahaan juga dengan berkurangnya air yang bocor,” katanya.(Ads)

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB