Nilai Tukar Nelayan Babel Tertinggi di Indonesia

- Editor

Kamis, 25 April 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Susi Pudjiastuti  (foto ant)

Susi Pudjiastuti (foto ant)

PANGKALPINANG.bipol.co – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa nilar tukar nelayan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menempati posisi tertinggi di Indonesia sebagai dampak harga ikan hasil tangkapan nelayan daerah itu yang tinggi karena dijual dalam bentuk segar.

“Ikan segar tentunya harganya lebih mahal,” kata Susi Pudjiastuti saat menjadi pembicara pada Sidang Pleno ke XVI Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) di Pangkalpinang, Kamis (25/4/2019).

Ia mengatakan bahwa populasi ikan di Bangka Belitung sangat banyak, apalagi provinsi penghasil bijih timah ini juga berdekatan dengan Singapura dan Malaysia sehingga ikan ini menjadi salah satu komoditas ekspor daerah ini.

“Di satu sisi ikan ini menghasilkan devisa bagi negara dan di sisi lain menjadi suatu kebaikan bagi nelayan di daerah ini,” katanya.

Menurut dia, apabila harga ikan mahal dan memberatkan ekonomi serta memicu inflasi daerah ini, masyarakat bisa memancing di laut. “Mancing di laut Bangka Belitung sebentar saja mendapat ikan. Nanti melihat harga ikan di pasar tinggi, masyarakat menjual lagi hasil tangkapannya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa harga ikan tinggi cukup bagus untuk nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya. “Ikan hasil tangkapan nelayan di Bangka Belitung lebih segar dan harganya juga lebih mahal, karena menjadi komoditas ekspor,” ujarnya.

Susi mengatakan bahwa seluas 71 persen wilayah Indonesia adalah laut dan produksi ikan terbesar ada di Indonesia. Produktivitas ini harus dijaga dan bisnis yang dibangun harus beretika.

Integritas anak bangsa, katanya. sangat dibutuhkan untuk menjaganya karena ekonomi perikanan harus menjadi potensi masa depan yang harus terus digarap, meski pengelolaan perikanan tangkap sudah lebih baik.

“Seluruh alumni AFEBI memiliki kedudukan dan mari kita bangun mentalitas dan paradigma karena sekarang kita punya situasi yang berbeda, di mana banyak wilayah bekas tambang ditinggalkan dan menjadi kota mati, dan Bangka salah satunya,” ujarnya. (ant)

Editor  Deden .GP

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB