Konsolidasi Tanpa Khawatirkan Frekuensi

- Editor

Kamis, 2 Mei 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rudiantara (foto ant)

Rudiantara (foto ant)

JAKARTA.bipol.co – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau kepada para operator seluler untuk segera melakukan konsolidasi tanpa perlu mengkhawatirkan keberlangsungan frekuensi ke depan.

“Secara strategis tidak harus jadi fokus lagi soal frekuensi,” ujar Rudiantara dalam seminar bertajuk ‘Konsolidasi, jurus pamungkas sehatkan industri telekomunikasi’, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Isu mengenai frekuensi menjadi salah satu persoalan yang mengemuka di tengah upaya konsolidasi antar operator seluler. Dalam Undang-undang Telekomunikasi tahun 1999 diamanatkan bahwa frekuensi merupakan milik negara.

Sehingga apabila terdapat operator seluler yang melakukan konsolidasi dengan mengakuisisi operator lain, maka frekuensinya harus dikembalikan kepada pemerintah.

Hal itu kemudian menjadi persoalan lantaran operator seluler yang mengakuisisi berharap bisa “mengangkut” frekuensi milik operator seluler yang diakuisisi.

Rudiantara mengatakan saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah menyusun aturan merger dan akuisisi di sektor telekomunikasi, yang pada intinya akan ada keadilan bagi industri, termasuk mengenai frekuensi yang tidak diambil oleh pemerintah bila terdapat operator yang melakukan konsolidasi.

Aturan tersebut, kata dia, sedang dipersiapkan oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

Lebih lanjut Rudiantara mengatakan bahwa saat ini pemerintah juga terus menyiapkan frekuensi untuk memenuhi kebutuhan operator seluler pada tahun-tahun mendatang.

“Seperti (frekuensi radio) 700 MHz tapi itu harus revisi undang-undang penyiaran, kemudian ada yang golden frekuensi untuk seluler tapi masih dipakai satelit, itu akan berakhir 2024, itu ada 150 MHz, jadi tidak usah terlalu khawatir dengan frekuensi,” ujar Rudiantara.

Rudiantara berharap para operator seluler dapat sesegera mungkin melakukan konsolidasi, agar industri telekomunikasi di Indonesia bisa menjadi lebih efisien.

Menurutnya, saat ini industri telekomunikasi masih belum ideal lantaran terlalu banyak operator seluler yang bermain. Saat ini, tercatat enam operator seluler yang ada di Indonesia, yakni Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, Hutchison 3 Indonesia dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

“Kalau saya pribadi jumlah operator tiga, itu affordable,” kata dia. Dengan adanya konsolidasi yang dilakukan para operator seluler, Rudiantara meyakini industri telekomunikasi akan menjadi lebih sehat dan bergairah.

Meski begitu, lanjut dia, keputusan untuk melakukan konsolidasi bukan ditentukan oleh Pemerintah, melainkan di tangan para pemegang saham operator seluler.

“Konsolidasi itu corporate action sehingga pemegang saham yang menentukan, tapi Pemerintah yang memfasilitasi,” ucap Rudiantara. (ant)

Editor  Deden .GP

 

Berita Terkait

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua
Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan
Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!
Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik
Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang
Zuckerberg Ungkap 2030 Dunia Berubah Total, Kacamata Pintar Diprediksi Gantikan Fungsi HP
Sierra Oktriasa dan Alden Hugo jadi Mojang Jajaka Pinilih Kota Cimahi 2024
Ini 5 Kebiasaan Orang Sukses Menurut Pengakuan Grace Tahir

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 17:19 WIB

Bersama Syikhuna Pajada, Ribuan Jamaah Do’akan Kang DS Jadi Bupati Bandung Periode Kedua

Minggu, 10 November 2024 - 17:25 WIB

Implementasi Kepahlawanan: Runtuhkan Kultur dan Struktur Kemiskinan dan Kebodohan

Senin, 4 November 2024 - 09:18 WIB

Hati-hati Jika Ada Missed Call yang tidak Dikenal, Jangan Telepon Balik!

Minggu, 3 November 2024 - 11:43 WIB

Memperburuk Krisis Sampah Beracun, Al Generatif Bisa Hasilkan 5 Juta Ton Limbah Elekronik

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:24 WIB

Menguak Keanekaragaman Hayati Langka di Sumedang

Berita Terbaru

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid Konferensi Pers di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).

NASIONAL

Meutya Hafid Minta Platform Digital Perangi Judi Online

Sabtu, 16 Nov 2024 - 14:54 WIB