Masih Padat, Arus Pemudik dari Selatan Belum Stabil

- Editor

Sabtu, 8 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri. (foto/ant)

Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri. (foto/ant)

BANDUNG,bipol.co – Arus pemudik di jalur selatan belum dalam keadaan stabil. Hal itu terlihat masih terjadinya kepadatan di waktu-waktu tertentu.

Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Refdi Andri mengatakan bahwa kepadatan kendaraan  masih terjadi di Jalur Selatan. Hal tersebut disinyalir karena adanya pemudik yang masih melakukan perjalanan menuju kampung halaman.

“Mungkin kepadatan ini karena ada yang baru melakukan mudik di hari sekarang, lalu dari arah berlawanan ada yang balik sehingga sesekali padat. Kita lihat juga ada aktivitas di pasar, silataruhmi, maupun kegiatan ziarah,” kata Refdi di Pospam Cikaledong Nagreg,  Sabtu (08/06/2019).

Pasar-pasar yang beroperasi di beberapa titik perlintasan juga menjadi faktor terjadi kepadatan lalu lintas di jalur ini. Menurut Refdi pasar tersebut bahkan beroperasi dari siang sampai sore hari. Apalagi adanya angkutan Dokar yang beroperasi menambah potensi kepadatan.

“Dari arah timur sebelum Nagreg itu terdapat pasar yang beroperasi ditambah adanya angkutan Dokar, seperti Pasar Limbangan dan Bandrek, jadi itu berpotensi menyebabkan kepadatan,” tuturnya.

Lanjut Refdi, Pemerintah Daerah sudah melakukan koordinasi dengan para penyedia angkutan Dokar guna mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas. Hasilnya penyedia layanan angkutan Dokar diminta untuk tidak beroperasi sementara.

“Jadi, Pemda memberikan kompensasi kepada penyedia angkutan Dokar selama mereka tidak beroperasi,” tambahnya.

Kakorlantas tersebut berharap opsi tersebut dapat menjadi solusi untuk meminimalisir hambatan dan kepadatan yang terjadindi Jalur Selatan.

“Hal tersebut sebagai bentuk dukungan untuk pelaksanaan demi tertibnya pergerakan arus ini dan arus Garut maupun yang lainnya,” tandasnya.**

Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto

Berita Terkait

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji
Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali
Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air
Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer
Qari Asal NTB Ini Kembali Raih Juara 1 MTQ Internasional
Menag Serukan Perjuangan Kolektif Bela Hak Palestina
Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, Padat Karya Irigasi Kementerian PU Tahun 2024 Jangkau 12.000 Lokasi

Berita Terkait

Sabtu, 30 November 2024 - 20:46 WIB

Sekjen FSGI Klarifikasi Soal Pengumuman Prabowo: Jadi Tidak Ada Istilah Kenaikan Gaji

Jumat, 29 November 2024 - 20:08 WIB

Gerakkan Ekonomi Nasional, Komdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:40 WIB

Dekranasda Jabar Jajaki Kerja Sama dengan Pusat Oleh-oleh Dewata Nusantara Bali

Senin, 25 November 2024 - 14:24 WIB

Usai Lawatan ke Enam Negara, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Tanah Air

Minggu, 24 November 2024 - 18:24 WIB

Buka Jendela Jawa Barat di Bali, Amanda: Pameran Efektif untuk Menarik Buyer

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB