Ketegangan Timteng Picu Harga Minyak Meroket

- Editor

Sabtu, 15 Juni 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

NEW YORK.bipol.co – Harga minyak naik sekitar satu persen pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman minggu ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan.

Tetapi harga tetap di jalur untuk kerugian mingguan karena kekhawatiran bahwa sengketa perdagangan akan mengurangi permintaan minyak global.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus, naik 0,70 dolar AS atau 1,1 persen menjadi ditutup pada 62,01 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 0,23 dolar AS atau 0,4 persen menjadi menetap pada 52,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.​​​​​​​

Serangan terhadap kapal tanker minyak di dekat Iran dan Selat Hormuz mendorong kenaikan harga minyak sebanyak 4,5 persen pada Kamis (13/6).

Ini adalah kedua kalinya dalam sebulan kapal tanker diserang di zona terpenting dunia untuk pasokan minyak ketika keteganganantara Amerika Serikat dan Iran meningkat. Washington menyalahkan Iran atas serangan Kamis (13/6/2019) mendorong penolakan dan kritik dari Teheran.

Pada Jumat (14/6) seorang pejabat AS mengatakan kapal cepat militer Iran di Teluk Oman mencegah dua kapal tunda milik swasta dari menarik salah satu kapal tanker yang rusak.

“Kemungkinan apa yang telah kita lihat (di Timur Tengah) selama beberapa hari terakhir dapat menghebat ke akhir pekan dan pedagang enggan mengambil posisi jangka pendek di depan itu,” kata Anthony Headrick, analis pasar energi di CHS Hedging LLC di Inver Grove Heights, Minnesota, mencatat “Judul terbaru dari pembatasan kapal tunda itu membuat beberapa pedagang memilih menutup posisi jangka pendek.”

Namun, minyak Brent mencatat penurunan mingguan sekitar dua persen, mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut, sementara minyak mentah AS (WTI) kehilangan hampir tiga persen. “Prospek permintaan yang memburuk menahan harga, meskipun ada ketegangan ini,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York. (ant)

Editor  Deden .GP

 

 

 

Berita Terkait

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M
bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar
Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi
bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG
bank bjb Pelopori Penerbitan Surat Berharga Perpetual Rupiah di Indonesia
bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
bank bjb Raih The Best Indonesia IT & Digital Operational Excellence Award 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 29 November 2024 - 15:38 WIB

DPRD Setujui RAPBD dan Dua Reperda Perumda Tirta Raharja, Bupati: Pemkab Bandung Sertakan Modal Rp 200 M

Jumat, 29 November 2024 - 10:54 WIB

bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 19:58 WIB

Kabupaten Bandung Raih Penghargaan Produktivitas Padi Terbesar di Jabar

Kamis, 28 November 2024 - 17:48 WIB

Pemdaprov Jabar – Bank Mandiri Teken Kerja Sama Pengembangan Ekonomi

Kamis, 28 November 2024 - 17:14 WIB

bank bjb Raih 2 Penghargaan dalam Bidang ESG dan GCG

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB