BANDUNG,bipol.co – Komisi Informasi Jawa Barat menilai Dinas Pendidikan kurang responsif memberikan informasi terbaru ke masyarakat terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019. Akibatnya, masih ditemukan masyarakat yang kebingungan terhadap informasi.
“Menurut saya, sosialisasi yang disampaikan Dinas Pendidikan belum sampai ke masyarakat maupun sekolah secara merata,” kata Satriana, Selasa (18/06/2019).
Membeludaknya masyarakat yang melakukan pendaftaran di hari pertama, dilihat Satriana sebagai salah satu indikator kurangnya pemahaman yang didapat oleh masyarakat.
“Saya juga mendapat laporan serupa dari beberapa kota seperti Depok, Karawang, dan Cirebon. Memang masih kondisinya tidak banyak berubah dimana para orang tua masih menganggap bahwa waktu pendaftaran itu menjadi salah satu tolak ukur seleksi sehingga mereka berupaya secepatnya sepagi mungkin melakukan pendaftaran,” paparnya.
Satriana menilai Dinas Pendidikan kurang responsif dalam memberikan informasi-informasi terbaru kepada masyarakat. Dia berpandangan Disdik kurang memaksimalkan media sosial yang tersedia.
“Ketika (Masyarakat) ke lapangan ada kondisi yang mungkin tidak mereka pahami, mereka juga tidak selalu punya tempat untuk bertanya. Ini kelihatannya yang belum di manfaatkan optimal oleh dinas pendidikan Jawa Barat. Saya memantau media sosial resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, segi komunikasi dan informasi ini masih kurang cepat dibandingkan misalnya Saya membandingkan twitter yang dimiliki Dinas Pendidikan Jakarta,” tegasnya.
“Jadi seharusnya Disdik lebih aktif dan interaktif di medsos untuk keluhan dan aduan, serta medsos juga bisa diketahui saat ini juga, berbeda dengan email atau surat itu responnya lama tapi dgn medsos ada interaktif yg bisadikonfrimasi secara langsung,” tambah Satriana.
Satriana berharap, PPDB dengan sistem zonasi dapat berjalan lebih baik dan maksimal di tahun depan. “Seharusnya sudah 3 tahun zonasi ini berlaku dan sudah ada perencanaan dibawah gubernur baru. Maka seharusnya minimal tahun depan hal-hal seperti ini jangan terulang, minimal untuk kenyamanan pendaftaran,” tandasnya.**
Reporter : Rahmat Kurniawan
Editor : Herry Febriyanto