Kecuk, sapaan akrabnya, menyampaikan impor nonmigas Mei 2019 mencapai 12,44 miliar dolar AS atau turun 5,48 persen dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 15,94 persen. Sedangkan, impor migas Mei 2019 mencapai 2,09 miliar dolar AS atau turun 6,41 persen dibanding April 2019. Demikian pula jika dibandingkan Mei 2018 turun 26,89 persen.
Penurunan impor nonmigas terbesar Mei 2019 dibanding April 2019 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar 158,5 juta dolar AS atau 8,68 persen,sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan sayuran sebesar 69,8 juta dolar AS atau 269,50 persen.
Kecuk memaparkan tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2019 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 18,03 miliar dolar AS atau 29,31 persen, Jepang 6,46 miliar dolar AS atau 10,50 persen, dan Thailand 3,95 miliar dolar AS atau 6,43 persen. Impor nonmigas dari ASEAN 19,18 persen, sementara dari Uni Eropa 8,23 persen.
Sedangkan, nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari–Mei 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 11,10 persen, 9,39 persen dan 7,41 persen. (ant)