Menhub mengapresiasi kerja sama yang baik dari pemangku kepentingan terkait, sehingga proses pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka berjalan lancar. “Saya mengapresiasi Angkasa Pura II, maskapai, Pemprov Jabar, Dishub Jabar, perusahaan angkutan jalan, dan stakeholder terkait lainnya, sehingga pengalihan rute ke Bandara Kertajati pada Minggu, 30 Juni 2019 dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti,” jelas Menhub.
Pada proses pengalihan ini, pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kertajati pada Minggu (30/6) pukul 08.00 WIB yaitu pesawat AirAsia dari Denpasar, Bali yang membawa 133 penumpang. Selain pesawat AirAsia yang mendarat kemarin, juga mendarat pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 335 Rute Denpasar – Kertajati pada pukul 14.15 WIB dan Lion Air dengan nomor perbangan 957 rute Pontianak – Kertajati pada pukul 21.00 WIB serta Lion Air nomor penerbangan 953 rute Lombok – Kertajati pada pukul 20. 12 WIB.
Terkait dengan angkutan massal lanjutan, telah tersedia bus pemadu moda seperti Damri yang bisa digunakan penumpang pesawat untuk menuju kota tujuan, setelah mendarat di Bandara Kertajati. Pada hari Minggu kemarin, beberapa penumpang pesawat telah memanfaatkan bus Damri. Pemberangkatan Bus Damri pertama dari Bandara Kertajati yaitu menuju Bandung. Bus Damri tersebut akan digratiskan selama satu bulan untuk para penumpang dari Bandara Kertajati.
Selain memanfaatkan Damri, beberapa penumpang pesawat lainnya juga menggunakan travel, taksi online dan kendaraan pribadi. “Informasi terkait angkutan lanjutan bagi penumpang pesawat agar lebih diintensifkan, sehingga penumpang tidak kebingungan untuk melanjutkan perjalanan ke kota tujuan setelah mendarat,” ungkap Menhub.
Menhub berharap dengan adanya pengalihan penerbangan ini, Bandara Kertajati semakin ramai dan membawa dampak positif bagi pemerataan peningkatan perekonomian di Jawa Barat khususnya di daerah Kertajati, Majalengka dan sekitarnya seperti Cirebon, Patimban, Kertapati dan lain-lain. “Kami optimis jika Bandara Kertajati dapat maju dan berkembang pesat sehingga mampu mendorong pemerataan perekonomian masyarakat di Jawa Barat,” ungkap Menhub Budi.
Ke depannya, pembangunan infrastruktur jalan dan penyediaan sarana transportasi massal yang mampu memudahkan masyarakat menuju Bandara Kertajati segera dilakukan. Begitu juga dengan pembangunan fasilitas pendukung di sekitar Bandara Kertajati seperti hotel, pusat makanan dan oleh-oleh.
“Saya harap Pemda di Jabar serta pihak-pihak terkait seperti pengusaha hotel, travel, wisata dan lainnya dapat terus melakukan promosi Bandara Kertajati kepada masyarakat. Misalnya, dengan pemberian diskon hotel untuk penumpang yang akan terbang melalui Bandara Kertajati,” imbuhnya.
Selain memindahkan penerbangan luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati, langkah lain yang dilakukan pemerintah dalam mengoptimalkan operasi Bandara Kertajati yaitu menjadikan Bandara Kertajati sebagai salah satu pusat penerbangan untuk Haji dan umroh. “Pemerintah membangun infrastruktur untuk investasi jangka panjang. Semua infrastruktur yang dibangun pasti akan bermanfaat untuk masyarakat di masa yang akan datang,” kata Menhub. (ant)
Editor Deden .GP