Disbudpar Ingin Perkuat Bandung sebagai Kota Desain

- Editor

Senin, 8 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

hms

hms

BANDUNG.bipol.co – Kota Bandung telah lama dikenal sebagai ‘Kota Kreatif’. Selain dihuni warga yang kreatif, julukan itu juga dipatenkan oleh UNESCO yang membawa Kota Bandung ke dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City Network/UCCN) sebagai Kota Desain sejak akhir tahun 2015 lalu.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Dewi Kaniasari, selaku City of Design, Kota Bandung memang harus menerapkan prinsip-prinsip desain ke berbagai lini pembangunan, mulai dari perencanaan, hingga eksekusi. Hal itu bertujuan agar setiap pembangunan di kota ini dirancang ‘by design’, bukan asal-asalan.

“Dengan julukan City of Design ini sebetulnya Bandung bisa memanfaatkan untuk diaplikasikan dari mulai perencanaan sampai eksekusi pembangunan kotanya. Jadi semuanya ‘by design’. Tidak hanya sebatas tataran konsep atau hanya sebatas wacana ‘Bandung Kota Desain’ aja,” tutur Kenny, sapaan akrab Dewi saat ditemui di kantor Disbudpar Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani No.227, Kota Bandung, Sabtu (5/6/2019).

Saat kini, UCCN telah membawa semangat bagi Kota Bandung untuk terus memainkan perannya sebagai kota desain. Lewat tangan-tangan kreatif warga, setiap sudut kota dihiasi dengan berbagai sentuhan seni, mulai dari mural, street furniture, hingga penanda informasi di jalan raya yang unik dan berkesan.

Salah satu ornamen yang menjadi primadona adalah zebra cross yang didesain tak biasa. Banyak orang yang tertarik dengan pola zebra cross Kota Bandung yang alih-alih dicat hitam putih tetapi malah digambari beraneka desain, mulai dari suling, ular tangga, hingga arena lompat jauh. Zebra cross unik itu bisa dijumpai di Simpang Lima, Braga, Jalan Merdeka, dan Jalan Wastukancana.

Jika berkeliling kota dengan berjalan kaki di Jalan Ir. H. Juanda hingga Jalan Merdeka, warga dan wisatawan akan dimanjakan dengan desain trotoar yang sangat nyaman dan ergonomis. Ada bangku-bangku estetis yang dapat digunakan pejalan kaki untuk beristirahat dan berswafoto.

Banyak pula imbauan-imbauan edukatif yang copywriting-nya sengaja dibuat agar menarik dan eksentrik. Tak lupa, suasana kota tua itu dilengkapi dengan desain lampu jalan ala art deco yang cantik untuk diabadikan lewat foto, baik saat siang maupun malam hari.

Sentuhan desain juga sampai kampung-kampung. Sebut saja Kampung Dago Pojok atau Cibunut. Di sana, warga memanfaatkan sentuhan desain untuk meningkatkan potensi wisata, ekonomi, dan yang terpenting adalah kebahagiaan. Dengan lingkungan yang asri dan berwarna, warga bisa lebih nyaman tinggal di lingkungan yang sehat.

Penerapan Kota Desain ini tentu harus komprehensif dan bersama-sama. Menurut Kenny, konsep Kota Desain harus diterima sebagai komitmen bersama seluruh komponen kota, mulai dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, media, hingga masyarakatnya. Semua pihak harus mendukungnya.

Di sektor usaha, misalnya, banyak pelaku industri berinovasi desain dari mulai rancangan produk, kemasan, hingga ruang kerja. Di Kota Bandung, cafe-cafe bernuansa artsy sudah mulai menjamur. Jika melongok ke gerai-gerai UMKM, banyak produk yang telah memiliki kemasan cantik nan menarik sehingga meningkatkan nilai jual.

Selain itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), serta Dinas Koperasi dan UMKM juga dengan gencar membina desain produk. Bahkan, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung secara reguler menggelar kurasi produk kreatif oleh para profesional untuk meningkatkan daya saing produk-produk Kota Bandung.

Sedari didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, kata Kenny, Kota Bandung telah memiliki ciri khas desain yang luar biasa. Kenny bahkan menyebut gaya art deco di Kota Bandung menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.

Saat ini, Pemkot Bandung berusaha menjaga 1700-an bangunan cagar budaya sebagai upaya melestarikan mahakarya desain yang bersejarah.

“Jadi ruh desain di Kota Bandung itu memang sudah ada sejak dulu. Sekarang tinggal bagaimana kita menegaskan itu lagi,” imbuhnya.

Kenny mengatakan, desain kota itu bahkan sangat bisa diselaraskan dengan teknologi dan kearifan lokal kota. Ia mencontohkan, gagasan-gagasan yang bisa muncul adalah inovasi untuk membangkitkan kembali julukan Bandung sebagai Kota Kembang. Ia ingin agar warga bisa berkontribusi dengan menggagas ide kreatif yang menarik dan dapat diimplementasikan.

“Misalnya, nanti kita adakan lomba menciptakan pot bunga yang memiliki ‘self-resilience’, bisa menyiram sendiri. Itu kan ide kreatif. Jadi tidak hanya pot itu berbentuk fisik dari terracotta atau keramik saja, tetapi juga bisa diintegrasikan dengan teknologi, di pot itu bisa menyiram dengan sendirinya, itu kan bisa diciptakan,”ujarnya. (rls)

Editor  Deden .GP

 

Berita Terkait

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah
Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam
Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju
Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan
Peringati HUT Ke-53 KORPRI, Sekda Indramayu Pimpin Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan
Telan Rp10 Miliar, Gedung Setda Kabupaten Bandung yang Baru Diresmikan
BENCANA BANJIR Bey Machmudin Tinjau Solokanjeruk dan Dayeuhkolot Tanggul sungai jebol
Tag :

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 15:36 WIB

Cegah Inflasi, Pemkab Bandung Barat Selenggarakan Gerakan Pangan Murah

Sabtu, 30 November 2024 - 10:22 WIB

Kirmir Jebol TPU Cikutra, Pemkot Bandung Relokasi 19 Makam

Sabtu, 30 November 2024 - 07:49 WIB

Jabar Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Sabtu, 30 November 2024 - 06:49 WIB

Jeje – Asep Ismail Terpilih, Harapan Baru untuk Bandung Barat yang Lebih Maju

Jumat, 29 November 2024 - 20:24 WIB

Menengok Jalan di Kawasan Alun-alun Kota Cimahi Usai Dilakukan Penataan

Berita Terbaru

BAZNas Sumedang bekerjasama dengan BAZNas RI berhasil membangun kembali rumah milik Adun (73) tidak layak huni di Dusun Tarogong, RT 008 RW 003, Cijeungjing l, Kecamatan Jatigede. Foto: Humas Sumedang.

NEWS

BAZNas Perbaiki Rumah Adun yang tidak Layak Huni

Senin, 2 Des 2024 - 16:08 WIB